PBB Puji Indonesia atas Kiprah Penting dalam Membela HAM di Panggung Global

id PBB, HAM

PBB Puji Indonesia atas Kiprah Penting dalam Membela HAM di Panggung Global

Para pekerja kemanusiaan UNRWA menyelenggarakan kegiatan rekreasional dan dukungan psikososial bagi anak-anak, serta lokakarya peningkatan kesadaran bagi orang tua tentang cara mendukung anak di masa konflik di Khan Younis, Gaza, Palestina. (ANTARA/HO-UNRW/aa.)

Jakarta (ANTARA) - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Indonesia mengapresiasi peran Indonesia dalam membela Hak Asasi Manusia (HAM) di tingkat global.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) di Indonesia, Thandie Mwape, dalam rangka memperingati Hari Kemanusiaan Sedunia 2025 yang diperingati setiap 19 Agustus.

Baca juga: Resmi! Mohammed Kudus Gabung Tottenham Hotspur dari West Ham

“Di Hari Kemanusiaan Sedunia ini, kami mengenang mereka yang telah membayar harga tertinggi demi kemanusiaan. Kami juga mengapresiasi Indonesia sebagai tempat yang aman serta atas perannya dalam membela hak asasi manusia di tingkat global,” kata Mwape sebagaimana dikutip dari pernyatannya di Jakarta, Rabu.

Mwape menegaskan bahwa tindakan yang menormalisasi kekerasan terhadap pekerja kemanusiaan tidak dapat diterima dan mengancam fondasi dari kerja kemanusiaan itu sendiri, yang bertujuan menjangkau mereka yang paling membutuhkan.

PBB di Indonesia menjadikan peringatan Hari Kemanusiaan Sedunia, sebagai momentum untuk mengingat dan menghormati keberanian serta komitmen para pekerja kemanusiaan yang mempertaruhkan nyawanya demi menyelamatkan orang lain di tengah krisis.

Pada 2023, komunitas kemanusiaan global menghadapi tahun paling mematikan dalam catatan sejarah, dengan 420 pekerja kemanusiaan terbunuh akibat kekerasan. Angka ini meningkat drastis sebesar 169 persen dibandingkan 2022, ketika ada 248 pekerja kemanusiaan yang kehilangan nyawa.

Tren ini berlanjut hingga 2025, dengan 844 pekerja kemanusiaan terbunuh sejak tahun lalu hingga 17 Agustus, yang semakin menunjukkan besarnya risiko yang dihadapi mereka yang berada di garis depan krisis.

Konflik yang masih berlangsung di Gaza telah menjadi lokasi paling mematikan bagi pekerja kemanusiaan, dengan lebih dari 250 orang terbunuh sejak Oktober 2023. Kekerasan ekstrem di Sudan dan Sudan Selatan juga terus menambah angka korban, baik sepanjang tahun 2023 maupun hingga 2024.

Dalam peringatan tahun ini, Sekretaris Jenderal PBB António Guterres menegaskan bahwa pekerja kemanusiaan adalah garis hidup terakhir bagi lebih dari 300 juta orang di seluruh dunia yang terjebak dalam konflik atau bencana.

Namun, Gutteres menyoroti pendanaan untuk pekerja kemanusiaan kian menipis dan mereka yang menyalurkan bantuan kemanusiaan semakin sering menjadi sasaran serangan.

“Hukum internasional sangat jelas: pekerja kemanusiaan harus dihormati dan dilindungi. Mereka tidak boleh dijadikan target serangan,” tegas Gutteres.

Baca juga: Komnas HAM sebut hak atas pekerjaan layak tanggung jawab lintas sektor

Adapun untuk memperingati Hari Kemanusiaan, PBB Indonesia bersama organisasi-organisasi kemanusiaan akan menyelenggarakan “Humanitarian Night” di Pos Bloc, Jakarta Pusat, pada 22 Agustus. Acara ini akan menampilkan pertunjukan budaya, talk show kemanusiaan, musik, serta pameran yang menampilkan karya berbagai organisasi kemanusiaan.

Pewarta :
Editor: Vienty Kumala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.