Pekanbaru (ANTARA) - Ribuan masyarakat Kabupaten Pelalawan menggelar aksi penolakan relokasi dari kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) sebelum adanya solusi yang jelas dari pemerintah terkait status permukiman mereka, Senin.
Koordinator umum aksi Wandri Saputra Simbolon, mengatakan bahwa masyarakat tidak menerima skema relokasi mandiri maupun transmigrasi lokal seperti yang disampaikan Gubernur Riau.
Menurutnya, warga akan tetap bertahan di wilayah tempat tinggal mereka saat ini hingga solusi terbaik disepakati bersama.
“Kami sepakat menolak relokasi mandiri. Kami akan tetap tinggal sampai ada solusi yang benar-benar mengakomodir keinginan masyarakat,” kata Wandri.
Dalam pertemuan dengan pihak pemerintah, masyarakat juga mengusulkan pendataan resmi terhadap seluruh warga yang berada di dalam kawasan TNTN.
Namun, pendataan tersebut diharapkan dilakukan secara transparan dan disertai surat resmi dari Pemerintah Kabupaten Pelalawan serta dikawal oleh seluruh pemangku kepentingan.
Menanggapi hal itu, pemerintah menyampaikan bahwa proses pendataan akan dilakukan secara resmi oleh Pemkab Pelalawan, dan hasilnya akan diumumkan melalui media pemerintah.
Sementara itu, batas waktu relokasi yang semula dijadwalkan pada 22 Agustus dipastikan akan diperpanjang. Bupati Pelalawan menjamin tidak akan ada relokasi sebelum ditemukan solusi yang tepat bagi masyarakat terdampak.