Qatar Jadi Jembatan Perdamaian, Dorong Kesepakatan Nuklir Iran

id Iran,Gaza

Qatar Jadi Jembatan Perdamaian, Dorong Kesepakatan Nuklir Iran

Ilustrasi - Fasilitas nuklir Iran. (ANTARA/Anadolu/py/am.)

Doha (ANTARA) - Qatar mengintensifkan perannya sebagai mediator utama dalam upaya mencapai kesepakatan komprehensif terkait program nuklir Iran, di tengah memanasnya konflik militer yang melibatkan Iran, Israel, dan Amerika Serikat.

“Upaya sedang berlangsung untuk mencapai kesepakatan yang lebih luas mengenai program nuklir Iran,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majid al-Ansari, dalam konferensi pers, seraya menegaskan bahwa negaranya bersama mitra internasional berjuang keras membuka jalan diplomasi.

Baca juga: Rusia Berharap Gencatan Senjata Iran-Israel Tak Sekadar Sementara

Pernyataan itu muncul hanya beberapa hari setelah Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menyebut keinginan Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi, untuk menginspeksi fasilitas nuklir yang diserang sebagai “sia-sia dan bermotif jahat”. Araghchi bahkan menuduh IAEA menyembunyikan fakta bahwa isu nuklir Iran sejatinya telah dianggap selesai satu dekade lalu.

Ketegangan memuncak sejak 13 Juni, ketika Israel melancarkan operasi militer besar-besaran ke Iran dengan tuduhan menjalankan program senjata nuklir rahasia. Serangan menargetkan fasilitas nuklir, ilmuwan senior, hingga pangkalan militer penting. Iran membalas dengan serangan rudal ke wilayah Israel, memicu konflik berdarah selama 12 hari.

Amerika Serikat turut terlibat dengan satu serangan udara ke fasilitas nuklir Iran pada malam 22 Juni. Iran merespons dengan menembakkan rudal ke Pangkalan Udara Al Udeid milik AS di Qatar keesokan malamnya. Meski demikian, Teheran menegaskan tidak berniat memperluas konflik.

Baca juga: Trump: Iran dan Israel hentikan perang karena sama-sama lelah

Presiden AS Donald Trump kemudian menyatakan bahwa serangan ke pangkalan di Qatar justru “membebaskan ketegangan”, dan membuka peluang perdamaian. Ia mengumumkan bahwa Israel dan Iran telah menyepakati gencatan senjata, yang efektif mengakhiri pertempuran dalam waktu 24 jam.

Kini, perhatian dunia beralih ke Doha, di mana diplomasi kembali memainkan peran utama dalam menghindari perang regional berkepanjangan.

Sumber: Sputnik

Pewarta :
Editor: Vienty Kumala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.