Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Lebanon menutup sementara wilayah udaranya pada Jumat malam (14/6) hingga Sabtu pagi waktu setempat sebagai langkah antisipatif terhadap eskalasi konflik bersenjata antara Israel dan Iran. Penutupan itu dimulai pukul 22.30 malam hingga 06.00 pagi atas perintah Menteri Pekerjaan Umum dan Transportasi Lebanon, Fayez Rasamny.
Langkah ini menyusul laporan dari warga Beirut dan media nasional Lebanon (NNA) yang menyebutkan puluhan rudal Iran terlihat melintasi langit Lebanon menuju wilayah Israel dalam serangan balasan Iran terhadap Israel.
Situasi ini juga memicu pembatalan serta pengalihan rute penerbangan oleh sejumlah maskapai di wilayah Timur Tengah.
Konflik antara kedua negara meningkat drastis sejak serangan udara Israel bertajuk Operasi Rising Lion yang dilancarkan ke berbagai wilayah di Iran, termasuk Teheran. Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 78 orang dan melukai lebih dari 300 lainnya, menurut pernyataan Iran di Dewan Keamanan PBB. Iran kemudian melancarkan serangan balasan Operasi True Promise 3 yang ditujukan ke instalasi militer Israel.
Baca juga: Media: Pasukan Israel langgar wilayah perairan Lebanon, culik seorang nelayan
Baca juga: Laporan PBB ungkapkan anak-anak Lebanon berjuang lawan ketertinggalan sekolah