Media: Pasukan Israel langgar wilayah perairan Lebanon, culik seorang nelayan

id Berita hari ii=ni,berita riau terbaru, riau atara,Lebanon

Media: Pasukan Israel langgar wilayah perairan Lebanon, culik seorang nelayan

Ilustrasi - Bendera Lebanon (kanan) dan bendera Hizbullah. (ANTARA/Anadolu/py)

Beirut (ANTARA) - Militer Israel memasuki wilayah perairan Lebanon dengan perahu dan menculik seorang nelayan, demikian laporan saluran TV Lebanon Al Jadeed pada Rabu (4/6).

Sejumlah perahu cepat militer Israel mengepung sebuah perahu nelayan Lebanon yang berlayar di lepas pantai Naqoura di Lebanon selatan, memaksa untuk menepikan perahu nelayan itu, serta menculik nelayan tersebut, lapor saluran TV tersebut.

Lebanon telah berulang kali menuduh Israel secara sistematis melanggar kedaulatan Lebanon dengan melanggar gencatan senjata November 2024.

Pasukan Israel telah mempertahankan kehadiran mereka di lima lokasi strategis di Lebanon selatan, termasuk di utara desa Ghajar, yang dipandang oleh Lebanon sebagai pendudukan dan pelanggaran terhadap Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701.

Diadopsi pada tahun 2006, Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 menyatakan dukungan terhadap integritas dan kedaulatan teritorial Lebanon, penarikan pasukan Israel secara bersamaan dari Lebanon selatan, dan penempatan pasukan Lebanon dan PBB di sana.

Resolusi tersebut juga menegaskan tentang larangan kehadiran pasukan paramiliter di bagian selatan Sungai Litani.

Menteri Luar Negeri dan Emigran Lebanon Youssef Raji, mengatakan bahwa penembakan dan intrusi harian Israel ke wilayah udara dan perairan teritorial Lebanon merupakan pelanggaran langsung terhadap kedaulatan dan hukum internasional.

Raji meminta masyarakat internasional untuk meningkatkan tekanan pada Israel agar menarik diri sepenuhnya dari wilayah Lebanon dan menghentikan semua permusuhan.

Sementara itu, Kepala Misi dan Komandan Pasukan Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL) Aroldo Lazaro mengatakan bahwa setiap penundaan dalam penarikan pasukan Israel merusak terciptanya perdamaian dan stabilitas yang berkelanjutan di kawasan tersebut.

Angkatan bersenjata Israel mengatakan bahwa mereka telah menargetkan infrastruktur militer dan komandan gerakan Syiah Lebanon, Hizbullah.

Tel Aviv telah berulang kali mengatakan bahwa pihaknya akan terus menyerang Lebanon untuk melenyapkan apa yang dianggapnya sebagai ancaman Hizbullah.

Sebelumnya pada 19 Maret, Rajji mengatakan bahwa Hizbullah telah menolak untuk mundur sepenuhnya melewati Sungai Litani, serta menyatakan bahwa pihak berwenang tidak mengadakan pembicaraan apa pun tentang normalisasi hubungan dengan Israel.

Sumber: Sputnik-OANA