Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan penambahan 200 ribu hektare kawasan konservasi laut selama tahun 2025, sebagai salah satu komitmen yang disampaikan dalam forum 10th Our Ocean Conference (OOC) dan APEC di Korea Selatan.
Direktur Jenderal Penataan Ruang Laut KKP, Kartika Listriana dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu menyampaikan dalam forum yang diselenggarakan pada 28-30 April tersebut, pihaknya menyampaikan enam komitmen yang salah satunya yakni menetapkan kawasan konservasi laut baru pada tahun ini.
"Akan menetapkan 200 ribu hektare kawasan konservasi laut baru di tahun 2025," ujar dia.
Ia menyampaikan, upaya ini merupakan bentuk penataan ruang laut yang berkelanjutan agar mewujudkan ketahanan laut, melestarikan lingkungan laut, dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
“Integrasi tata ruang laut sangat penting untuk memastikan bahwa pemanfaatan laut dilakukan dengan cara yang bertanggung jawab, berkelanjutan, dan berkeadilan bagi semua pihak, termasuk masyarakat pesisir dan generasi mendatang,” kata dia.
Lebih lanjut dikatakannya, pihaknya juga akan terus memperkuat pengelolaan karbon biru dengan menghitung cepat nilai karbon biru padang lamun di 20 kawasan konservasi laut, melakukan inisiasi blue carbon network dan basis data, memperkuat kolaborasi dan kerja sama di forum internasional, serta memformulasikan kebijakan hingga pedoman penghitungan pengelolaan karbon.
Baca juga: KKP RI gandeng Rusia permudah ekspor ikan dengan sertifikat mutu digital
Baca juga: Puan Maharani tegaskan kedaulatan laut Indonesia harus dijaga