Pekanbaru (ANTARA) - Gubernur Riau Abdul Wahid berupaya tekan angka putus sekolah melalui beragam kebijakan, yakni memperbanyak sekolah untuk memangkas jarak tempuh sekolah yang cukup jauh, memprogramkan keringanan biaya bagi orang tua, memberikan seragam gratis dan lain lain.
"Dengan demikian ke depan sekolah terjangkau sesuai kemampuan orang tua tanpa mengabaikan kualitas pendidikan," katanya di sela kunjungan kerja ke kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau di Pekanbaru, Kamis.
Angka putus sekolah adalah proporsi penduduk yang tidak bersekolah lagi atau tidak menyelesaikan jenjang pendidikan tertentu, dan menurut Wahid untuk menekan angka putus sekolah itu maka perlu dicari akar permasalahannya sehingga bisa dapat solusi
Angka putus sekolah, kata Wahid apakah penyebabnya karena jarak sekolah yang terlalu jauh atau faktor tidak mampu orang tua dan penyebab lain.
"Karena itu semua jajaran Disdik Riau bekerja sama dengan instansi terkait perlu memetakan masalah tersebut sehingga pengembangan pendidikan berkualitas bukan sekadar wacana saja," katanya.
Gubernur mengumpamakan bahwa bangunan fisik kantor jelas tidak akan pernah berubah dari dulu akan tetapi pegawai di Disdik Riau harus berubah menjadi lebih baik lagi. Semua harus bekerja maksimal.
Wahid juga mengkritisi penyampaian data dari Dinas Pendidikan Provinsi Riau yang dinilai tidak lengkap dan susah dipahami.
"Datanya justru membingungkan karena itu saya minta data pasti seperti jumlah sekolah, jumlah siswa sesuai tugas adalah mengurus pendidikan murid. Harus bisa memprediksi masalah yang akan terjadi, temukan solusi dan ajak anak anak yang putus sekolah untuk sekolah kembali," katanya.
Wahid juga memperjuangkan anak anak baru masuk sekolah dari keluarga tidak mampu untuk menerima seragam gratis dari Pemprov Riau. Proses pembagian seragam gratis ini akan disimulasikan bertahap mulai 2025 dan tahun 2026 sudah wajib terlaksana seluruhnya.