Pekanbaru, (Antarariau.com) - Kepolisian Daerah Provinsi Riau membentuk tim untuk mengusut dugaan kasus ijazah palsu Erianda, anak Gubernur Riau Annas Maamun yang saat ini menjabat sebagai Wakil Bupati Kabupaten Rokan Hilir.
"Informasi yang kami terima sudah ada tim yang akan mengusut kasus tersebut. Katanya baru akan dibentuk dalam pekan ini," kata Faisal, pelapor atas perkara itu kepada Antara di Pekanbaru, Selasa.
Ia mengatakan, bersama tim pengacara telah mempertanyakan kasus tersebut ke Polda Riau.
"Pihak Polda berjanji akan mengusut tuntas kasus ini dan akan menelusurinya," kata dia.
Faisal mengatakan, pihaknya melaporkan dugaan perkara itu dilaporkan sejak 16 Juli 2014 namun belum ada perkembangan hingga saat ini.
Ia menjelaskan, laporan yang diajukan ke kepolisian masih dalam bentuk pengaduan mengingat bukti-bukti yang diajukan masih belum optimal.
Sebelumnya dikabarkan, penyidik Polda Riau mulai menyelidiki pemalsuan ijazah yang diduga dilakukan anak Gubernur Riau Annas Maamun, atas nama Erianda, sewaktu mengajukan diri menjadi Wakil Bupati Rokan Hilir.
"Sejumlah data, keterangan dan barang bukti terjadinya tindak pidana masih dikumpulkan. Perintah penyelidikan langsung dikeluarkan oleh Kapolda Riau Brigjen Pol Condro Kirono, setelah menerima surat pengaduan masyarakat dari Faisal Reza," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo.
Ia mengatakan, pemeriksaan dan pemanggilan saksi akan dilakukan penyidik, namun sejauh ini masih disiapkan.
Sementara terlapor, Erianda, pemanggilannya belum dijadwalkan oleh penyidik.
Menurut Guntur, penyidikan kasus ini menggunakan Pasal 263 dan 266 KUHP, dimana salah satu pasal mengatur penggunaan dokumen palsu untuk melakukan sesuatu.
Faisal menyampaikan sejumlah berkas kepada Kapolda Riau, salah satunya surat dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Administrasi Indonesia Jakarta ke Inspektorat Rokan Hilir.
Isi suratnya kata dia menyatakan ijazah anak dari Gubernur Riau Annas Maamun itu palsu.
Dalam surat yang dibawanya, STIE YAI menyatakan, tanggal kelulusan Erianda di perguruan tinggi tersebut tidak ada pada sistem database.
"Kemudian nama Erianda tidak tercantum dalam serah terima ijazah," kata dia.
Kemudian, kata dia, dinyatakan juga nomor seri ijazah Erianda merupakan milik orang lain.
Dibalik ijazah katanya juga tidak terdapat tanggal SK dan PT Nomor pokok mahasiswa tidak sampai 15 digit.
"Terakhir, jumlah SKS tidak terpenuhi, dimana dari 156 SKS cuma 150 yang baru terpenuhi," katanya.
Berita Lainnya
Kapolda Riau akan copot pejabat polisi apabila ada kecelakaan menonjol saat Nataru
19 December 2024 14:22 WIB
Kericuhan terjadi Rempang
19 December 2024 8:27 WIB
Polda Riau cek kelangkaan solar di SPBU
18 December 2024 17:25 WIB
Polda Riau limpahkan dugaan korupsi kredit BRI ke jaksa
17 December 2024 19:35 WIB
Polda Riau ungkap peredaran narkoba untuk tahun baru hingga ke NTB
16 December 2024 14:54 WIB
Polisi tangkap pengedar 1 kg sabu asal Bengkalis dan NTB
16 December 2024 6:07 WIB
Kisah asmara jadi motif penculikan wanita di Bandung
13 December 2024 14:50 WIB
Kapolsek Rupat dampingi Ditpolairud Polda Riau saat Sambang Nusa di pulau terluar
13 December 2024 13:10 WIB