Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono mengatakan bahwa media massa berperan penting dalam memperkuat pertahanan negara.
Penguatan pertahanan negara oleh media massa dapat dilakukan dengan cara melawan propaganda asing dengan berita yang lebih kredibel dan selaras dengan nilai-nilai bangsa.
"Kekuatan pertahanan harus didukung oleh seluruh elemen bangsa, termasuk media massa yang memiliki peran penting, yang di antaranya membangun kesadaran publik," kata Tonny saat membuka kegiatan diskusi bertajuk "Sambung Rasa" bersama para pemimpin redaksi media massa di Mabes AU, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin.
Tidak hanya berkontribusi melawan propaganda asing, Tonny mengatakan media massa juga berperan sebagai mata dan telinga masyarakat dalam mengontrol kerja pemerintah.
Sistem kontrol tersebut menuntut seluruh jajaran menjadi lebih transparan dan responsif dalam menerima kritik masyarakat.
Kritik-kritik tersebut, lanjut Tonny, dapat menjadi bahan evaluasi institusinya agar dapat bekerja lebih baik lagi dalam mempertahankan kedaulatan negara.
Karena hal tersebut, Tonny sangat mengapresiasi adanya kegiatan forum diskusi yang menjadi jembatan antara media massa dan pejabat TNI AU.
"Selaku Kepala Staf Angkatan Udara, saya menyadari bahwa media dan militer memiliki keterkaitan yang sangat rata serta saling membutuhkan dalam menciptakan kondisi pertahanan dan keamanan negara yang stabil," katanya.
Tonny berharap dengan adanya pertemuan ini, kolaborasi antara TNI AU dan media massa semakin kuat dalam memperkokoh kedaulatan dan keamanan negara.
"Mari kita berkolaborasi antara TNI AU dengan media masa sehingga kita sama-sama dapat membangun narasi yang positif, membangun narasi yang edukatif, dan inspiratif bagi seluruh masyarakat Indonesia," ujarnya.
