Jakarta (ANTARA) - Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kemenkeu Provinsi Kalbar Kukuh Sumardono Basuki menyebutkan realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Kalbar hingga November 2024 mencapai Rp4,15 triliun.
"Dari penyaluran KUR di Kalbar yang mencapai Rp4,15 triliun untuk 58.287 debitur. Penyaluran periode tersebut mengalami pertumbuhan 7,70 persen dari tahun sebelumnya, " ujarnya di Pontianak, Sabtu.
Ia menjelaskan penyaluran KUR terbesar di Kalbar yakni terealisasi di Kabupaten Ketapang sebesar Rp532,27 miliar kepada 6.880 Debitur (12,83 persen).
Sementara realisasi paling rendah di Kabupaten Kayong Utara Rp81,15 juta yang disalurkan kepada 1.317 Debitur (1,96 persen).
"Kalau dari sisi sektornya, penyaluran terbesar KUR terdapat pada sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan (46,61 persen), " kata dia.
Sementara untuk penyaluran pembiayaan Ultra Mikro (Umi) sampai dengan November 2024 sudah mencapai Rp106,85 miliar untuk 23.641 debitur.
"Penyaluran Umi tahun ini sangat signifikan tumbuh dibandingkan tahun sebelumnya yakni tumbuh positif 129,79 persen secara year on year, " ucap dia.
Ia mengatakan penyaluran UMi terbesar terealisasi di Kota Pontianak sebesar Rp15,14 miliar (14,17 persen ). Sementara realisasi terendah di Kabupaten Kayong Utara sebesar Rp96,29 juta (0,09 persen).
"Dilihat dari sektornya, realisasi UMi terbesar pada sektor perdagangan besar dan eceran (99,96 persen), " kata dia.
Satu di antara masyarakat di Kalbar yang memanfaatkan KUR dalam usahanya yakni Zunaidi. Ia mengatakan bahwa dengan adanya KUR dapat mengembangkan usaha toko sembako.
"Saya menggunakan KUR BRI dalam mengembangkan usaha toko sembako. Alhamdulillah dengan adanya pembiayaan dari KUR BRI ini usaha bisa berkembang, " ucap dia.