Menteri ESDM Bahlil Lahadalia pantau ketersediaan BBM nelayan di Maluku

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,ESDM

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia pantau ketersediaan BBM nelayan di Maluku

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melakukan pemantauan ketersediaan Bahan Bakar Minyak untuk nelayan di SPBUN Tantui kota AmbonProvinsi Maluku dalam menghadapi Natal dan Tahun Baru. (ANTARA/ Penina F Mayaut./SPBUN)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melakukan pemantauan ketersediaan Bahan Bakar Minyak untuk nelayan di Provinsi Maluku dalam menghadapi Natal dan Tahun Baru.

"Saya datang untuk memantau ketersediaan BBM nelayan di seluruh Indonesia,khususnya di Provinsi Maluku, sebagai penghubung ke Provinsi lainnya yakni Maluku Utara dan Papua," katanya di Ambon, Rabu.

Ia mengatakan, Provinsi Maluku merupakan wilayah kepulauan harus dipastikan pasokan BBM aman, agar aktifitas nelayan berjalan dengan baik menjelang hari besar keagamaan.

"Alhamdulillah hasil pantauan semua aman kapasitas cukup untuk 20 hari ke depan, sehingga masuk dalam kategori aman," katanya.

Nelayan katanya, dapat membeli BBM subsidi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN), khusus di Ambon di kawasan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Tantui.

Nelayan dapat membeli BBM, khususnya yang mempunyai barcode dan sudah mendapatkan rekomendasi dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi dan kabupaten kota.

"Nelayan yang sudah terdaftar disini mereka bisa mengambil ikan di daerah kabupaten kota lain, seperti ambil di Pulau Banda, dengan waktu berangkat beberapa hari ke depan dan kapasitas mesin, yang tersedia untuk pergi dan pulang sehingga sudah tercover di situ," katanya.

Pembangunan SPBUN, lanjutnya merupakan salah satu program pemberdayaan yang bertujuan untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan peningkatan pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan pada masyarakat pesisir maupun pulau-pulau kecil.

Selain itu, bertujuan meningkatkan pendapatan rumah tangga masyarakat pesisir khususnya di bidang kelautan dan perikanan.

Aktivitas SPBUN ditujukan untuk kapal dengan ukuran di bawah 30 GT, memiliki pas kapal dan tanda daftar kapal perikanan, sebagai bentuk perlindungan dan kepastian hukum kepada nelayan.

Kehadiran tempat pengisian bahan bakar khusus nelayan dapat mempermudah nelayan dalam pengisian bahan bakar, sekaligus mempermudah akses melaut karena sudah tersedia di SPBUN, "ujarnya.

SPBUN 88.791.01 Kota Ambon yang beroperasi sejak tahun 2021 memiliki produk Biosolar dan Dexlite yang disuplai dari Integrated Terminal BBM Wayame. Rata-rata penyaluran Biosolar SPBUN Ambon tersebut sebanyak 4,56 KL/hari dan Dexlite sebanyak 0,52 KL/hari.

Saat ini di Maluku, kurang lebih tersebar 12 SPBUN di kabupaten dan kota seperti di kawasan Tantui, Negeri Tulehu, Kecamatan Salahutu (Pulau Ambon) Kabupaten Maluku Tengah dan sisanya tersebar di Kota Tual serta Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

Baca juga: Bahlil sebut skema subsidi BBM hampir selesai, tunggu lapor Presiden Prabowo

Baca juga: Menteri ESDM Bahlil beri sinyal ojol tetap dapat subsidi BBM dengan skema UMKM