BBMKG minta masyarakat waspadai tinggi gelombang laut hingga 2,5 meter di Bali

id Berita hari ini, berita riau antara,berita riau terbaru,BMKG

BBMKG minta masyarakat waspadai tinggi gelombang laut hingga 2,5 meter di Bali

Arsip foto - Sejumlah kapal berlayar di kawasan perairan Selat Badung diamati dari Pelabuhan Benoa di Denpasar, Bali, Rabu (10/5/2023). (ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna.)

Jakarta (ANTARA) - Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar meminta masyarakat mewaspadai potensi ketinggian gelombang laut hingga 2,5 meter di sejumlah perairan di Bali yang diperkirakan pada 26-28 November 2024.

"Agar selalu memperhatikan informasi cuaca BMKG," kata Kepala BBMKG Wilayah III Cahyo Nugroho di Denpasar, Bali, Senin.

BBMKG Denpasar memetakan perkiraan ketinggian gelombang laut hingga 2,5 meter terjadi di Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Selat Lombok bagian selatan dan Samudera Hindia selatan Bali.

Untuk itu, pihaknya meminta masyarakat termasuk nelayan dan pelaku wisata bahari untuk mewaspadai potensi peningkatan kecepatan angin dan tinggi gelombang laut itu.

Berdasarkan pengamatan BMKG, cuaca di Bali diperkirakan terjadi hujan ringan hingga lebat di wilayah Bali bagian barat, tengah dan timur pada siang-sore hari.

Angin umumnya bertiup dari arah timur laut-tenggara dengan kecepatan berkisar hingga 30 kilometer per jam.

Kondisi tersebut disebabkan Madden Julian Oscillation (MJO) yang berada di fase tiga Samudera Hindia berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.

BMKG menyebutkan MJO adalah aktivitas intra musiman yang terjadi di wilayah tropis yang dapat dikenali berupa adanya pergerakan aktivitas konveksi yang bergerak ke arah timur dari Samudera Hindia ke Samudera Pasifik yang biasanya muncul setiap 30 sampai 40 hari.

Sedangkan suhu muka laut di sekitar wilayah Bali berkisar 29-31 derajat celcius dan massa udara basah terkonsentrasi mulai lapisan permukaan hingga lapisan 500 milibar atau 5.500 meter.

Pihaknya juga mengimbau masyarakat mewaspadai dampak cuaca ekstrem di antaranya genangan air, banjir, tanah longsor dan pohon tumbang.

Menurut BMKG, kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter perlu diwaspadai pengguna perahu nelayan.

Kemudian, operator kapal tongkang dianjurkan waspada saat angin berkecepatan lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.

Sedangkan, operator kapal feri diminta mewaspadai kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.

Baca juga: BMKG ingatkan waspada potensi hujan berpetir pada Sabtu di sejumlah kota besar

Baca juga: BMKG peringatkan cuaca hujan berpotensi turun di sejumlah kota besar Indonesia