CAIR desak Gedung Putih beraksi setelah warga negara AS dibom Israel di Gaza

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, Gaza

CAIR desak Gedung Putih beraksi setelah warga negara AS dibom Israel di Gaza

Council on American-Islamic Relations (Kelompok Muslim AS/CAIR) pada Selasa (14/10/2024) mendesak pemerintahan Biden untuk meminta Israel menghentikan serangan di kamp pengungsi Jabalia setelah keluarga seorang warga Amerika tewas dalam serangan udara berulang di Jalur Gaza. (ANTARA/Anadolu/py)

Washington (ANTARA) - Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR), Selasa (14/10), mendesak pemerintahan Joe Biden untuk meminta Israel menghentikan serangan di kamp pengungsi Jabalia setelah keluarga dari seorang warga negara Amerika tewas dalam serangan udara berulang di Jalur Gaza.

Seorang pria Palestina-Amerika dari Negara Bagian Virginia, yang identitasnya tidak diungkapkan, memberi tahu kelompok pembela hak-hak sipil Muslim di Amerika Serikat ini bahwa rumah keluarganya dibom pada Senin (14/10) dalam serangan Israel di Gaza.

Menurut pernyataan CAIR, rumah di kamp tersebut dilaporkan dihuni oleh 15 orang pada saat itu, termasuk tujuh anak-anak. Di antara mereka terdapat ibu kandung dari pria tersebut, yang merupakan penduduk tetap AS.

Setelah serangan awal, sang ibu dan beberapa anggota keluarga terluka dan masih hidup, tetapi terjebak di bawah reruntuhan. Keluarga tersebut dilaporkan menghubungi otoritas Israel dengan memberikan lokasi dan koordinat GPS rumah tersebut untuk memfasilitasi akses ambulans, kata CAIR.

Namun, meskipun informasi tersebut telah diberikan, militer Israel diduga membom rumah itu untuk kedua kalinya.

Ambulan yang tiba untuk membantu para korban selamat juga dilaporkan menjadi sasaran serangan. Akibatnya, seorang dokter yang merespons panggilan darurat dan beberapa anak tewas.

Hanya seorang bocah laki-laki berusia 7 tahun yang selamat dari serangan itu, kata CAIR.

CAIR mengatakan telah menghubungi Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri AS untuk membagikan detail serangan tersebut seraya menekankan bahwa ibu dari seorang warga Amerika termasuk di antara para korban tewas.

Namun, mereka belum menerima tanggapan.

Anadolu juga menghubungi Departemen Luar Negeri untuk konfirmasi, tetapi belum menerima tanggapan segera.

Sementara itu, sumber lokal di Gaza melaporkan pada Selasa (15/10) bahwa pasukan Israel menargetkan beberapa wilayah termasuk Khan Younis, kamp pengungsi Nuseirat, dan kamp Jabalia di Gaza.

Israel telah menewaskan lebih dari 42.000 warga Palestina di Gaza. Serangan demi serangan pasukan Zionis sejak 7 Oktober 2023 itu juga memaksa hampir 2,3 juta warga Gaza mengungsi.

Baca juga: Perjuangan pengungsi Palestina bertahan hidup saat menghadapi serangan Israel

Baca juga: UNICEF: Serangan Israel ke tenda pengungsi di RS Gaza tragedi yang guncang dunia


Sumber: Anadolu