Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu mencetak angka 5,05 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) berkat perekonomian domestik, yang terjaga.
"Pada triwulan II 2024, ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,05 persen yoy terutama ditopang oleh aktivitas ekonomi domestik yang relatif masih baik," kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Dia merinci aktivitas produksi masih terjaga yang salah satunya tercermin pada Prompt Manufacturing Index (PMI) oleh Bank Indonesia tetap kuat dan berada di zona ekspansi 51,97 persen pada triwulan II 2024.
Kapasitas produksi terpakai juga lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya, yakni 73,70 persen dari 73,61 persen.
Pertumbuhan produksi padi akibat pergeseran musim panen, pengadaan semen, serta penjualan listrik juga mendorong terjaganya aktivitas produksi pada triwulan II.
Di samping itu, mobilitas masyarakat juga meningkat pada periode itu berkat berbagai hari raya keagamaan serta libur sekolah.
Jumlah penumpang di seluruh moda transportasi mengalami peningkatan, di antaranya angkutan rel tumbuh 16,24 persen, angkutan laut 20,75 persen, dan angkutan udara 6,26 persen.
Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara juga tumbuh 17,32 persen. Kemudian, tingkat penghunian kamar hotel (TPKH) meningkat 3,58 persen.
Realisasi investasi pun menguat, yang mana penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA) tumbuh 22,47 persen.
Hal itu juga didukung oleh belanja modal pemerintah melalui anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) yang menguat 39,46 persen dari periode sebelumnya.
Nilai impor barang-barang modal yang menjadi pembentukan modal tetap bruto (PMTB) juga mengalami pertumbuhan sebesar 1,38 persen.
Daya beli masyarakat pada triwulan II 2024 juga relatif terjaga, tercermin pada indeks penjualan ritel yang tumbuh 1,14 persen, penjualan domestik sepeda motor naik 4,21 persen, penerimaan pajak penghasilan (PPh) Pasal 21 tumbuh 28,41 persen, serta adanya pemberian gaji ke-13 bagi aparatur sipil negara (ASN), TNI, dan Polri.
Respons kebijakan turut berkontribusi dalam kinerja pertumbuhan ekonomi pada triwulan II, terutama upaya pengendalian inflasi dan tingkat suku bunga yang dilakukan oleh pemerintah dan BI.
Inflasi Juni tercatat pada level 2,51 persen yoy, sementara tingkat suku bunga acuan BI-Rate masih bertahan pada level 6,25 persen.
Baca juga: Kunjungan wisman ke Riau selama Juni 2024 turun 6,83 persen
Baca juga: BPS sebut komoditas beras mulai kembali alami tren inflasi
Berita Lainnya
FAO peringatkan kerawanan pangan akut diperkirakan akan memburuk di 22 negara
02 November 2024 17:03 WIB
BPBD Kota Bogor tangani 114 bencana alam selama Oktober 2024
02 November 2024 16:47 WIB
PBB: 100 ribu warga Palestina baru-baru ini mengungsi dari Gaza Utara
02 November 2024 16:31 WIB
Jorge Martin dekati gelar juara dunia usai menang sprint di GP Malaysia
02 November 2024 16:19 WIB
Beginilah cara menikmati makanan sehat tanpa garam berlebih
02 November 2024 16:11 WIB
InJourney Airports lakukan transformasi penampilan Bandara Soekarno-Hatta
02 November 2024 16:02 WIB
Jumlah korban tewas akibat hujan dan banjir Spanyol bertambah, menjadi 207
02 November 2024 15:49 WIB
HIPMI gandeng BRI untuk kemudahan fasilitas permodalan pengusaha muda
02 November 2024 15:41 WIB