Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat sore ditutup menguat di tengah pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup menguat 109,80 poin atau 1,61 persen ke posisi 6.929,12. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 15,99 poin atau 1,87 persen ke posisi 870,77.
“Jelang akhir pekan ini, bursa regional Asia bergerak variatif, pasar tampaknya merespon pernyataan dari petinggi The Fed, yang mana Presiden The Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan perlu waktu satu atau dua tahun untuk mengembalikan inflasi ke target 2 persen, karena pertumbuhan upah masih tinggi," kata Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Pernyataan tersebut seiring dengan data ekonomi Amerika Serikat (AS). Jumlah warga AS yang mengajukan klaim baru tunjangan pengangguran menurun pada pekan lalu, namun masih lebih banyak dari ekspektasi, yang menunjukkan pasar tenaga kerja tetap kuat.
Sentimen lainnya yaitu indeks manufaktur Jepang pada Juni 2024 mengalami perlambatan, namun tetap berada di zona ekspansi. Jibun Bank Japan merilis indeks manufaktur di level 50 dari sebelumnya 52,6.
Dari dalam negeri, di tengah ketidakpastian global, Bank Indonesia (BI) optimistis pertumbuhan ekonomi dalam negeri tetap kuat, yang memprediksi perekonomian Indonesia pada 2024 akan bertumbuh pada kisaran 4,7 persen sampai 5,5 persen.
Selain itu, pasar juga di topang kebijakan dari regulator bursa yang merevisi aturan mekanisme Full Call Auction (FCA) dan berlaku efektif pada hari ini, Jumat (21/06).
Sehingga, beberapa emiten hari ini telah memenuhi syarat keluar dari papan pemantaun khusus FCA, salah satunya emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar, sehingga pergerakannya memberikan pengaruh terhadap pergerakan indeks saham.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sebelas atau semua sektor menguat dipimpin oleh sektor infrastruktur yang naik sebesar 2,37 persen, diikuti oleh sektor keuangan dan sektor transportasi & logistik yang masing-masing naik sebesar 2,17 persen dan 1,83 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu TOPS, LABA, FWCT, ASLC dan PGEO. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni PTPS, TAYS, SOLA, IBOS dan AMMN.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 913.099 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 22,58 miliar lembar saham senilai Rp17,70 triliun. Sebanyak 355 saham naik 192 saham menurun, dan 234 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 36,50 poin atau 0,09 persen ke 38,596,50, indeks Hang Seng melemah 306,80 poin atau 1,67 persen ke 18.028,51, indeks Shanghai melemah 7,30 poin atau 0,24 persen ke 2.998,13, dan indeks Strait Times menguat 5,84 poin atau 0,18 persen ke 3.306,96.
Baca juga: IHSG Bursa Efk Indonesia Jumat dibuka menguat 19,16 poin
Baca juga: IHSG Bursa Efek Indonesia Kamis dibuka menguat 24,32 poin
Berita Lainnya
Anggota DPR usul agar barang mewah lokal tak kena PPN 12 persen
07 December 2024 16:49 WIB
Objek wisata terbaru Bukittinggi mulai dibuka akhir tahun 2024
07 December 2024 16:44 WIB
Komisi VII DPR RI kawal proses penghapusan piutang macet UMKM
07 December 2024 16:38 WIB
Airlangga sebut HARBOLNAS 2024 mampu dongkrak ekonomi digital Indonesia
07 December 2024 16:32 WIB
Komisi VI DPR RI cek kesiapan Tol Seksi Padang-Sicincin sebelum uji coba
07 December 2024 16:17 WIB
PCO: Status Masjid Negara Istiqlal akan beralih ke masjid di Ibu Kota Nusantara
07 December 2024 16:06 WIB
Rusia: Misi koalisi Amerika Serikat di Irak harus diakhiri sesuai jadwal
07 December 2024 15:43 WIB
Kemenhub sediakan angkutan motor gratis pada Natal 2024, cek cara daftarnya
07 December 2024 15:35 WIB