Sejumlah landmark ikonis Paris mulai bersiap sambut Olimpiade 2024

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, Paris

Sejumlah landmark ikonis Paris mulai bersiap sambut Olimpiade 2024

Dengan waktu kurang dari 50 hari sebelum pembukaan resmi Olimpiade Paris 2024, pembangunan sejumlah venue sementara, yang akan menjadi lokasi penyelenggaraan berbagai pertandingan cabang olahraga serta kegiatan budaya yang memadukan olahraga dan budaya urban, berjalan dengan cepat.

Paris (ANTARA) - Dengan dipasangnya cincin Olimpiade raksasa di Menara Eiffel, kini hanya tersisa kurang dari 50 hari lagi menjelang pembukaan resmi Olimpiade Paris 2024.

Dari Obelisk Luxor di Place de la Concorde hingga kubah emas Les Invalides, dan dari Champ de Mars di bawah Menara Eiffel hingga Grand Palais di dekat Champs-Elysees, pembangunan sejumlah venue sementara untuk Olimpiade Paris berjalan dengan cepat.

Upaya ini merupakan bagian dari janji Paris untuk mengintegrasikan Olimpiade ke dalam kota itu, menciptakan perpaduan antara olahraga dan budaya.

"Pekerjaan konstruksi utama dimulai pada akhir Maret, dan pekerjaan pembongkaran usai Olimpiade akan memakan waktu satu hingga satu setengah bulan. Seluruh venue sementara diharapkan akan kembali normal pada pertengahan Oktober," kata Maxieme Rosenwald, yang bertanggung jawab atas pembangunan seluruh venue sementara untuk Olimpiade Paris, dalam sebuah wawancara baru-baru ini.

Di antara seluruh venue sementara tersebut, Place de la Concorde, yang terletak di tengah-tengah antara Arc de Triomphe dan Louvre, tidak diragukan lagi menjadi fokus perhatian.

Place de la Concorde merupakan alun-alun kota terbesar di Paris dan akan menjadi tuan rumah sejumlah cabang olahraga (cabor), seperti bola basket 3x3, BMX gaya bebas (freestyle), breaking atau break dance, dan skateboard, selama Olimpiade berlangsung. Cabor-cabor ini, yang sangat populer di kalangan generasi muda, mewujudkan semangat muda dan urban Olimpiade. Tribun berkapasitas 4.000 penonton telah dibangun di kedua sisi Avenue du Marechal Gallieni.

"Musim panas ini, para penonton di Place de la Concorde akan mendapatkan pengalaman yang fantastis. Selain olahraga, tempat ini akan menjadi taman kota dengan berbagai pertunjukan, pameran fotografi, seni jalanan, dan berbagai kegiatan budaya, seperti karnaval," ujar Mathieu Collet, manajer umum acara Urban Park La Concorde.

"Para penonton juga dapat menyaksikan latihan prapertandingan para atlet, yang merupakan pengalaman baru," imbuhnya.

"Salah satu tantangan yang kami hadapi adalah mengubah salah satu lapangan dari venue bola basket 3x3 menjadi venue breaking, yang akan memakan waktu sekitar 36 jam."

Sejak awal tahun ini, berbagai truk dan crane telah sering berlalu-lalang, dengan 100 hingga 250 pekerja bertugas di lokasi setiap hari, membangun tribun secara cepat.

Sebelumnya pada bulan ini, struktur atap untuk venue bola basket 3x3 dan venue breaking dipasang ke tempatnya untuk pertama kalinya, dan konstruksi pun berjalan sesuai jadwal.

"Bagi para turis, dapat menyaksikan pertandingan Olimpiade di pusat kota merupakan pengalaman yang luar biasa," kata Rosenwald.

"Namun, tantangan terbesar kami adalah berkoordinasi erat dengan pemerintah kota Paris untuk menunda atau meminimalkan penutupan jalan serta mengurangi dampaknya terhadap kehidupan penduduk setempat."

Pembangunan venue sementara di Les Invalides menghadapi tantangan serupa. Venue ini akan menjadi lokasi pertandingan cabor panahan untuk Olimpiade dan Paralimpiade serta akan menjadi garis finis untuk nomor maraton.

Tribun berkapasitas 4.000 penonton telah dibangun di kedua sisi Avenue du Marechal Gallieni

"Venue ini akan dibuka dari hari pertama Olimpiade hingga hari terakhir Paralimpiade. Tantangannya terletak pada fakta bahwa lokasi ini awalnya memiliki lalu lintas yang padat, sehingga pekerjaan perakitan kami dibagi menjadi lima tahap untuk menempati ruang secara bertahap dan meminimalkan dampak pada lalu lintas setempat. Pekerjaan kami dimulai pada 12 April dan akan berlanjut hingga 17 Juni," kata Sebastien Flute, yang bertanggung jawab atas pembangunan venue sementara itu.

Pria berusia 52 ini pernah memenangkan medali emas untuk Prancis di cabor panahan nomor perorangan pada Olimpiade Barcelona 1992, dan pengalamannya sebagai mantan atlet membuatnya dapat mempertimbangkan kebutuhan para atlet dengan lebih baik dalam pembangunan venue.

Di Pont Alexandre III, yang membentang di atas Sungai Seine, 6.000 kursi penonton juga telah dipasang, dengan menyisakan sebuah lorong untuk pejalan kaki dan pengendara sepeda di belakang tribun. Ujung-ujung jembatan saat ini telah dipagari dan tidak dapat diakses.

Selama gelaran Olimpiade, tempat ini akan menjadi lokasi pertandingan cabor balap sepeda jalan raya dan triatlon. Selama Paralimpiade, venue itu akan menjadi lokasi pertandingan cabor paratriatlon.

Membangun venue Olimpiade di beberapa lokasi paling ikonis di ibu kota budaya yang tersohor di dunia itu sudah merupakan rencana yang luar biasa. Seiring hampir selesainya konstruksi sebagian besar venue, Olimpiade Paris siap untuk memamerkan hasil akhirnya kepada dunia.

Saat pengendara BMX melayang di depan Obelisk, saat pemain voli pantai meloncat untuk mengembalikan bola di bawah Menara Eiffel, dan saat para pesepeda berlomba di sepanjang tepian Sungai Seine, pemandangan yang tersaji akan benar-benar luar biasa.

Baca juga: Timnas Indonesia gagal tembus Olimpiade Paris

Baca juga: Pembalap sepeda Indonesia Bernard Benyamin van Aert lolos Olimpiade Paris 2024