Ankara (ANTARA) - Pemimpin Korea Selatan, China, dan Jepang akan bertemu di Seoul pada Senin untuk melakukan dialog trilateral pertama sejak 2019, di tengah situasi keamanan regional yang menegang.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, dan Perdana Menteri China Li Qiang diharapkan setuju untuk bekerja sama dalam mengatasi berbagai tantangan bersama, seperti epidemi dan penuaan populasi.
Ketiga pemimpin tersebut mengadakan pembicaraan bilateral berturut-turut pada Minggu (26/5) sebelum melakukan pertemuan tiga pihak, menurut laporan kantor berita Yonhap yang berbasis di Seoul.
Pertemuan tingkat tinggi trilateral pada Senin merupakan yang pertama kalinya di antara negara-negara Asia sejak Desember 2019, menyusul jeda karena pandemi COVID-19 dan ketegangan hubungan Korsel-Jepang karena perselisihan sejarah.
Ketiga pemimpin tersebut akan membahas enam bidang kerja sama, yakni ekonomi dan perdagangan, pembangunan berkelanjutan, kesehatan, ilmu pengetahuan dan teknologi, manajemen bencana dan keselamatan, serta pertukaran antarmasyarakat.
Mereka akan mengeluarkan pernyataan bersama mengenai hasil pertemuan puncak tersebut.
Yoon diperkirakan akan membahas cara-cara untuk mendorong komunikasi strategis, memperluas kerja sama ekonomi, dan perdagangan.
Presiden Korsel itu juga disebutkan akan bertukar pandangan mengenai masalah keamanan selama pertemuan bilateral dengan Li, yang berkunjung untuk pertama kalinya sejak menjabat pada Maret 2023.
Sementara itu, Yoon and Kishida kemungkinan akan membahas cara memperdalam kerja sama praktis di berbagai bidang dan meningkatkan kerja sama trilateral dengan AS untuk mencegah ancaman dari Korea Utara.
Perbedaan pendapat dari ketiga pemimpin itu mengenai Korea Utara dan masalah keamanan regional kemungkinan besar tidak akan terselesaikan dalam pertemuan tersebut.
Namun, para pejabat Korsel mengatakan pertemuan tersebut merupakan langkah penting untuk menghidupkan kembali dialog trilateral guna menghindari konflik dan meningkatkan kolaborasi di sektor ekonomi, teknologi, dan kesehatan.
Wakil Penasihat Keamanan Nasional Utama Korea Selatan Kim Tae-hyo mengatakan pertemuan puncak itu akan berfungsi sebagai "titik balik" untuk memulihkan dan menormalisasikan pertemuan tiga arah.
Pembicaraan trilateral itu, menurut Kim, juga akan memberikan peluang untuk memulihkan "kerja sama yang berorientasi masa depan dan praktis" di antara ketiga negara.
Baca juga: Korea Selatan buat perjanjian sediakan dana kerja sama ekonomi untuk Ukraina
Baca juga: Jumlah pernikahan di Korea Selatan anjlok 40 persen selama 10 tahun terakhir
Sumber: Anadolu
Berita Lainnya
BMKG: Waspadai angin puting beliung berpotensi terjadi pada masa pancaroba
28 September 2024 16:10 WIB
Waspada kebakaran, masyarakat diimbau jangan bakar sampah saat angin kencang
28 September 2024 15:51 WIB
Pembalap Mario Aji start dari posisi ke-24 ajang Moto2 di Sirkuit Mandalika
28 September 2024 15:43 WIB
Jubir sebut Prabowo-Megawati akan bertemu sebelum pelantikan presiden
28 September 2024 15:35 WIB
Bambang Soesatyo usulkan Soeharto dapat gelar pahlawan nasional
28 September 2024 15:19 WIB
Dirjen Hubla sebut 28 pelabuhan baru telah dibangun selama periode 10 tahun
28 September 2024 15:12 WIB
KSAL sebut jumlah kapal selam TNI AL saat ini belum memadai
28 September 2024 14:39 WIB
Indonesia-Azerbaijan sepakat tandatangani perjanjian bebas visa diplomatik
28 September 2024 14:33 WIB