Siak (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Siak meluncurkan layanan masyarakat berbasis digital Sistem Informasi Pengaduan Perempuan dan Anak di singkat dengan (SIP PUAN).
Layanan ini, diluncurkan bertujuan memudahkan masyarakat dalam layanan pengaduan permasalahan kekerasan dalam rumah tangga, perempuan dan anak.
"SIP PUAN ini, merupakan layanan pengaduan berbasis aplikasi. Hari ini kita luncurkan, masyarakat bisa menyampaikan laporan terkait kekerasan pada anak dan perempuan," sebut kepala Dinas DP3AP2KB Noni Paningsih, di Ruang Rapat Raja Indra Pahlawan Kantor Bupati Siak, Kamis.
Noni mengatakan, dalam mendukung layanan ini, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Siak yang diperuntukkan mewujudkan kebijakan program kerja dan partisipasi aktif multi sektor dan multi pihak di lingkungan Kabupaten Siak.
"Layanan ini, di dukung dinas Kominfo, Kita harapkan inovasi ini, bermanfaat bagi masyarakat. Caranya mudah aplikasi ini tersedia di play store tinggal didownload aja," singkatnya.
Sebelumnya, Wakil Bupati Siak selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Siak, Husni Merza saat membuka kegiatan rembuk stunting Kabupaten Siak tahun 2024 sekaligus meluncurkan layanan masyarakat berbasis digital Sistem Informasi Pengaduan Perempuan dan Anak (SIP PUAN) berharap bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Kabupaten Siak dalam mencapai target serta Komitmen Pemerintah Kabupaten Siak.
Untuk target penurunan angka stunting di Kabupaten Siak harus terus di tekankan hingga persentase menjadi 1 digit.
"Alhamdulillah sesuai laporan yang di sampaikan Sekretaris DP3AP2KB tadi bahwa Kabupaten Siak menjadi Kabupaten dengan angka stunting terendah di Provinsi Riau yaitu turun sebesar 11,6 persen," sebut Husni.
Berdasarkan data prevalensi stunting Kabupaten Siak, tahun 2022 berjumlah 22 persen dan pada tahun 2023 turun menjadi 10.40 persen yang memberikan keyakinan untuk dapat mencapai persentase hanya 1 digit pada tahun 2024.(infotorial)
Berita Lainnya
Program Relawan Sapa tingkatkan perlindungan perempuan dan anak di Meranti
10 December 2024 17:33 WIB
Universitas Andalas dorong "bundo kanduang" cegah kekerasan perempuan dan anak
23 June 2024 21:38 WIB
Retno Marsudi nyatakan Indonesia tak bisa diam lihat anak dan perempuan tewas di Gaza
29 November 2023 12:09 WIB
Ada 107 kasus KDRT dan kekerasan anak selama 2023
15 November 2023 18:35 WIB
Forum Puspa Srikandi, upaya Surabaya untuk lindungi perempuan dan anak
09 October 2023 12:38 WIB
Menteri PPPA RI luncurkan desa ramah perempuan dan anak di Inhu
10 November 2022 18:31 WIB
Kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Riau meningkat
30 July 2022 8:10 WIB
Meranti kembali berhak juluki KLA dari Kementerian PPPA RI
23 July 2022 11:03 WIB