Jakarta (ANTARA) - Ginjal menjalankan banyak tugas untuk menjaga tubuh dalam keseimbangan, termasuk membuang limbah alami dan air ekstra dari tubuh, membantu pembuatan sel darah merah, menyeimbangkan kadar mineral penting dalam tubuh, membantu menjaga tekanan darah, dan menjaga tulang tetap sehat.
Menurut informasi yang disiarkan di laman Kementerian Kesehatan RI, gagal ginjal kronik terjadi bila kerusakan struktur dan atau fungsi ginjal berlangsung selama tiga bulan atau lebih. Masalah yang timbul akibat perubahan fungsi ginjal mendadak, tidak sampai tiga bulan, disebut gangguan ginjal akut.
Gejala gagal ginjal kronik bervariasi, termasuk keluhan mual, muntah, sakit kepala, mudah merasa lelah, nafsu makan menurun, rasa gatal pada kulit, perubahan dalam jumlah dan frekuensi buang air kecil, pembengkakan pada kaki dan kelopak mata pada pagi hari, perut semakin membesar, sesak nafas, kejang-kejang, hingga penurunan kesadaran.
Konsultan Nefrologi dari Rumah Sakit Yashoda Hyderabad Sashi Kiran A mengatakan bahwa penyakit ginjal kronis merupakan kondisi yang progresif, tidak menunjukkan gejala yang jelas sampai penyakitnya berkembang signifikan.
"Bahkan jika gejalanya muncul, pasien mungkin tidak menyadari bahwa itu disebabkan penyakit ginjal kronis. Oleh karena itu, gejala-gejala pada tahap awal sering tidak disadari oleh kebanyakan pasien. Namun, penting untuk diketahui bahwa jika didiagnosis sejak dini, perkembangannya dapat diketahui," katanya sebagaimana dikutip oleh Hindustan Times pada Jumat (8/3).
Ia menyampaikan beberapa gejala awal masalah ginjal yang perlu diwaspadai, seperti kehilangan minat untuk makan dan menjadi mual jika memaksakan dini untuk mengonsumsi makanan. Kondisi yang demikian menyebabkan penurunan berat badan dari waktu ke waktu.
Gejala awal lainnya yakni pembengkakan kaki setelah jalan beberapa jam atau mata bengkak pada pagi hari, mudah lelah, serta buang air kecil lebih sering pada malam hari sehingga sulit tidur dan mengantuk pagi harinya.
Sashi juga mengatakan bahwa penderita gangguan ginjal mungkin merasa sulit untuk fokus dalam studi atau pekerjaan.
Menurut dia, kebanyakan penderita gangguan ginjal tekanan darahnya tinggi atau mengalami peningkatan tekanan darah.
Sashi menekankan bahwa gejala-gejala semacam itu sebaiknya tidak diabaikan karena deteksi dini penyakit ginjal kronis dapat membantu mengurangi kemungkinan perkembangannya secara signifikan.
Kementerian Kesehatan RI menyampaikan bahwa penyakit ginjal kronis dapat dicegah dengan melakukan pengecekan kesehatan secara berkala, menghindari asap rokok, rajin melakukan aktivitas fisik, mengonsumsi diet seimbang, istirahat cukup, dan mengelola stres.
Baca juga: Ahli Toksikologi sebut rokok elektrik atau vape tak memicu gangguan ginjal akut
Baca juga: Pekanbaru belum temukan anak dengan gagal ginjal misterius
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB