Jakarta (ANTARA) - Pada Minggu (3/3), kurang-lebih pukul 08.00 WIB, sekitar seribu orang yang rata-rata menggunakan topi dan kaos yang dibalut jaket dengan resleting terbuka, berjalan menuju Pelabuhan Mulia Raja Napitupulu, Balige Kabupaten Toba, Sumatera Utara.
Mereka bertalu-talu bergantian memasuki gerbang berpintu pagar hitam yang dijaga dua orang berkaca mata hitam yang didampingi sejumlah personel polisi serta TNI.
Minggu pagi yang cerah berawan sesuai prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah 1 Medan itu merupakan hari spesial, karena adanya final balapan Kejuaraan Dunia F1 Powerboat Danau Toba 2024,
Orang-orang yang berbondong-bondong tadi merupakan penonton ajang olahraga otomotif internasional yang tahun ini merupakan kali kedua diselenggarakan di tempat tersebut.
Raut wajah sumringah para penonton terlihat jelas saat memasuki area atau venue balapan. Baik pria maupun wanita, tua, muda, hingga anak-anak memang menunjukkan antusias tinggi menyambut gelaran tingkat dunia tersebut.
Antusias tersebut terlihat sejak acara pembukaan. Apalagi seremonial pembukaan ajang kelas dunia itu diisi dengan sejumlah kegiatan seni budaya yang melibatkan ratusan seniman
Menurut data dari PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Indonesian Tourism Development Corporation/ITDC), pentas seni acara pembukaan Dunia F1 Powerboat Danau Toba 2024 diisi oleh 70 penari nasional, 160 penari lokal, dan pertunjukan 15 patung kayu Sigale-gale.
Tidak sampai di situ, pertunjukan Jupiter Aerobatic dan parade perahu motor super cepat atau powerboat juga menghiasi kegiatan pembukaan itu.
Seorang penonton asal Jakarta, Arga Devano, mengaku senang bisa menonton acara pembukaan sebelum menikmati sajian utama, yaitu balapan jet air yang setara dengan jet darat Formula 1 (F1).
Ia merasa terhibur dan senang karena telah datang untuk menonton langsung dan berlibur di kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba.
Berbanding lurus dengan antusias penonton dari pulau seberang itu, para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang berdagang di sekitar lokasi utama juga merasa beruntung dengan adanya event itu.
Penjual kaos yang menggunakan printing machine (mesin cetak), Leony Agustina Sari, mengaku banjir keuntungan hingga belasan juta rupiah selama pelaksanaan F1 Powerboat Danau Toba pada 2-3 Maret.
"Sungguh angka pendapatan yang banyak dibanding hari-hari biasanya," kata Leony dengan wajah berseri-seri.
Harga produk di kisaran Rp80-120 ribu per baju, sudah terjual lebih dari 150 potong pada hari pertama.
Pendapatan yang banyak itu, membuat penjual dengan lapang dada mendengarkan keriuhan penonton yang berteriak histeris, saat menonton pembalap sedang bermanuver dan meliuk-liuk di lintasan.
Baca juga: 18 pembalap F1 powerboat jajal lintasan dalam sesi "free practice"
Baca juga: Kejuaraan F1 Powerboat dorong Danau Toba jadi tujuan wisatawan dunia