Fasilitas TPI minim, Imigrasi Selatpanjang kewalahan atasi lonjakan penumpang rute Malaysia

id Imigrasi Selatpanjang ,Penumpang Malaysia Meranti ,TPI Selatpanjang minim

Fasilitas TPI minim, Imigrasi Selatpanjang kewalahan atasi lonjakan penumpang rute Malaysia

Petugas Imigrasi Kelas II TPI Selatpanjang melayani kedatangan penumpang dari Malaysia di TPI Tanjung Harapan, Selatpanjang, baru-baru ini. (ANTARA/Imigrasi Selatpanjang)

Selatpanjang (ANTARA) - Petugas Imigrasi Kelas II TPI Selatpanjang sempat kewalahan mengatasi lonjakan penumpang yang berangkat dan datang dari negara tetangga Malaysia, akibat fasilitas Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) yang masih minim.

"TPI di Pelabuhan Tanjung Harapan ini masih jauh dari standar, sesuai dengan Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 44 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pemeriksaan Masuk dan Keluar WIlayah Indonesia di TPI," ungkap Kasi Pelayanan Keimigrasian, Frantonius Oktavia, Kamis.

Ia mengatakan, selain domestik, pelabuhan Tanjung Harapan juga untuk penumpang jalur internasional yang akan berangkat dan datang dari Malaysia. Jumlah penumpang yang dilayani pada tahun ini (hingga 16 Februari 2024) ada sebanyak 5.986 WNI dan 303 WNA.

TPI Tanjung Harapan ini melayani rute perjalanan dari Selatpanjang (Indonesia) menuju Batu Pahat, Kukup dan Muar (Malaysia). Di mana jadwal keberangkatan pukul 10.00 WIB dan kedatangan 17.30 WIB untuk melayani penumpang ke Malaysia melalui daerah Batu Pahat dan Kukup.

"Sementara untuk melayani rute baru ke Muar, waktu keberangkatan jam 13.15 WIB berangkat pada setiap hari Selasa, Kamis, Sabtu dan Minggu. Sedangkan kedatangan pada jam 16.15 WIB setiap hari Senin, Rabu, Jumat dan Minggu," kata Frantonius.

Kondisi padatnya pelayaran dan jumlah penumpang kapal yang keluar dan masuk dari Malaysia tersebut, belum berbanding lurus dengan jumlah petugas di TPI Tanjung Harapan. Saat ini, petugas yang melayani penumpang hanya sebanyak 9 orang. Jumlah tersebut sudah termasuk kepala unit dan bergantian dengan pelayanan di kantor.

"Selain petugas konter, petugas penjagaan penumpang juga harus tersedia untuk mengantisipasi penumpang masuk tanpa pemeriksaan petugas imigrasi," akunya lagi.

Hal ini, tambah Frans, dikarenakan di Pelabuhan Tanjung Harapan masih bergabung dengan penumpang domestik. Bahkan, pintu kedatangan dan keberangkatan domestik dan internasional masih bergabung.

"Pada momen-momen tertentu, seperti hari Raya Idul Fitri, Imlek, Natal dan tahun baru, petugas sangat kewalahan karena penumpang yang penuh dan waktu pemeriksaan yang terbatas," keluh Kasi Pelayanan Keimigrasian itu.

Meski dengan segala keterbatasan terutama keterbatasan personel atau Sumber Daya Manusia (SDM), pihaknya tetap berupaya memberikan pelayanan yang maksimal sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).