Masa jabatan berakhir, baliho Gubri pamit sapa masyarakat

id Gubernur Riau pamit, masa jabatan berakhir, gubernur Riau

Masa jabatan berakhir, baliho Gubri pamit sapa masyarakat

Salah satu baliho Gubri Edy Natar Nasution berpamitan kepada warga Riau jelang masa jabatan berakhir. (ANTARA/dok)

Pekanbaru, (ANTARA) - Gubernur Riau (Gubri) Brigjen TNI (Purn) H Edy Natar Nasution berpamitan dengan seluruh masyarakat baik secara langsung maupun melalui media luar ruang dengan aliho dan jenis papan reklame lainnya karena mas jabatan yang akan berakhir pada 20 Februari 2024 .

“Jika tangan tidak sampai untuk saling berjabat, maka saya ingin menyapa untuk mohon pamit sekaligus meminta maaf kepada seluruh masyarakat Riau yang saya cintai,” kata Gubri Edy Natar Nasution, Sabtu.

Ucapan mohon pamit karena masa baktinya akan berakhir, sedangkan permintaan maafnya jika ada kekurangan yang dirasakan selama ia memimpin Riau. Setidaknya, ada tiga hal yang ingin disampaikan Gubriuntuk seluruh warga Riau. Pertama, mohon pamit, kedua permintaan maaf dan ketiga pesan untuk warga yang beragama Islam agar tidak meninggalkan salat berjemaah.

Ketiga hal itu disebar melalui baliho dan billboard yang dipasang di ratusan titik di seluruh kabupaten/kota se -Riau. Baik dalam ukuran besar, sedang maupun kecil, menyebar hingga ke ceruk-ceruk kampung. Alasannya, Gubri Edy ingin menyapa seluruh lapisan masyarakat baik yang tinggal di kota, di desa -desa di kawasan perkebunan tanpa terkecuali dan tidak dibeda-bedakan.

“Masyarakat Riau selalu ada dalam pikiran dan hati saya selamanya,” kata Gubri penuh haru.

Permohonan pamit Gubri Edy Nasution di kawasan perkotaan di pasang menggunakan billboard, sedangkan di simpang-simpang yang tidak memiliki billboard dipasang menggunakan papan. Terlihat ucapan pamit Gubri Edy di simpang-simpang jalan sejak Kamis (15/2/2024) kemarin.Totalnya mencapai lebih 178 titik.

Gubri Edy Natar Nasution telah meninggalkan kesan seperti menginisiasi Gerakan Salat Subuh Berjemaah (GSSB), yang saat ini telah diikuti puluhan ribu warga di berbagai daerah di Riau. “Maaf atas kekurangan selama saya memimpin Riau. Jangan tinggalkan sholat berjemaah,” begitu tulisan tertera di setiap baliho itu.