Jakarta (ANTARA) - Sebuah unggahan di laman TikTok pada September lalu mengklaim pengobatan sederhana dengan meredam kaki di air hangat bisa meredakan gejala migrain.
Sebagian ahli kesehatan mengatakan ada kemungkinan merendam kaki dalam air hangat dapat membantu mengurangi gejala migrain, kendati tidak banyak penelitian yang mendukung hal tersebut.
“Mungkin ini berhasil pada sebagian orang. Saya selalu terbuka untuk mendengar pendapat pasien tentang apa yang berhasil bagi mereka,” kata Direktur Medis Departemen Neurologi di Michigan State University Amit Sachdev, MD, seperti disiarkan Health, Kamis (28/12).
Berbeda dari sakit kepala biasa, migrain dapat menyebabkan nyeri berdenyut tingkat sedang hingga parah yang biasanya terkonsentrasi pada satu sisi kepala. Pasien migrain juga mungkin mengalami kepekaan terhadap cahaya dan bau, mual, atau muntah.
Gejala dapat berlangsung hingga 3 hari jika tidak diobati. Oleh karena itu, pasien memerlukan strategi yang berhasil mengobati atau mencegah rasa sakit.
Dalam beberapa kasus, merendam kaki dalam air hangat bisa menjadi solusinya, menurut pakar manajemen nyeri dan Direktur Medis Program Non-Operatif di Spine Health Center, MemorialCare Orange Coast Medical Center, Medhat Mikhael, MD.
Terlepas dari bukti anekdot positif, tidak banyak data yang memastikan tentang merendam kaki di air hangat benar-benar bermanfaat.
Sebuah penelitian kecil pada 2016 menyelidiki pengobatan tersebut. Para peneliti melakukan observasi pada 40 pasien migrain kronis dan membagi mereka menjadi dua kelompok.
Kedua kelompok diberi obat migrain konvensional, namun, satu kelompok juga menerima hidroterapi yang berarti peserta merendam kaki dan lengan mereka di pemandian air panas dan melakukan pijatan es di kepala mereka selama 20 menit setiap hari.
Pada akhir penelitian selama 45 hari, para peneliti menemukan bahwa orang-orang dalam kelompok hidroterapi mengalami lebih sedikit rasa sakit dibandingkan kelompok kontrol. Hasilnya menjanjikan, namun penelitian lebih lanjut perlu dilakukan.
Mengapa pengobatan itu bisa berhasil?
Belum sepenuhnya jelas alasan merendam kaki dalam air hangat dapat mengurangi nyeri migrain, namun, para ahli memiliki beberapa hipotesis.
Salah satunya, menurut Mikhael, ketika seseorang memasukkan kakinya ke dalam air hangat, maka itu dapat membantu mengalirkan darah ke kaki dan tungkai bawah sehingga mengurangi serangan migrain,
Namun ada kemungkinan jawaban lain juga. Sinyal saraf mengirimkan rasa sakit, sentuhan, getaran, dan suhu.
Dengan mengaktifkan saraf di sekitarnya, terkadang itu dapat mengurangi jumlah total sinyal nyeri yang mencapai otak dan akibatnya mengurangi nyeri yang dialami pasien, kata Rajneesh.
Air hangat juga bisa membuat rileks. Saat seseorang mengalami episode migrain, dia stres dan cemas. Merendam kaki dapat membantu menenangkan dan meredakan sebagian rasa sakit.
Selain itu, merendam kaki di air hangat mungkin berfungsi sebagai cara untuk mengalihkan perhatian dari migrain itu sendiri.
Namun, ingatlah tentang suhu air. Orang-orang harus menggunakan termometer atau jari mereka untuk memastikan suhu air dapat ditoleransi.
"Jangan memasukkan kaki ke dalam air yang sangat panas dan mendidih. Anda bisa membakarnya,” kata Mikhael.
Baca juga: Inilah 5 tips atasi migrain tanpa obat
Baca juga: Perlu Anda Tahu, Makanan Yang Bisa Bantu Atas Migrain
Berita Lainnya
Presiden Prabowo Subianto tiba di Abu Dhabi dan sempat dikawal pesawat tempur
23 November 2024 16:52 WIB
Bawaslu ingatkan pukul 00.00 malam ini alat peraga kampanye mulai ditertibkan
23 November 2024 16:36 WIB
Bappenas targetkan pertumbuhan ekonomi menyasar ke kelompok bawah
23 November 2024 16:20 WIB
Masa kampanye berakhir, Risma-Gus Hans sampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Jatim
23 November 2024 16:08 WIB
Begini upaya Lampung untuk mendukung program swasembada pangan nasional
23 November 2024 15:59 WIB
Pengamat: TNI berperan penting dalam menciptakan suasana kondusif saat pilkada
23 November 2024 15:53 WIB
Menkes: Pemerintah fasilitasi masyarakat lakukan skrining awal penyakit kanker
23 November 2024 15:48 WIB
BBMKG sebut bibit siklon tropis terpantau di Samudera Hindia
23 November 2024 15:33 WIB