Jakarta (Antarariau.com) - Salah satu zat yang bisa membantu mengobati serangan migrain adalah kafein, namun, berhati-hatilah karena bila berlebihan bukannya migrain menghilang, malah memicu gejala sakit kepala.
Dikutip dari Medical News Today, Rabu, The American Migraine Foundation merekomendasikan bahwa orang-orang yang terkena migrain membatasi asupan kafein harian mereka hingga 200 miligram (mg).
Perlu dicatat bahwa mengonsumsi kafein secara teratur lebih dari 100 mg sehari merupakan faktor risiko terjadinya sakit kepala.
Selain kafein, makanan seperti roti putih, biskuit dan pir bisa membantu meminimalkan mual selama serangan migrain. Beberapa bahan alami seperti peppermint, jahe juga dapat meredakan gejala migrain.
Kejadian migrain bervariasi dari orang ke orang, jadi ada jenis makanan yang bermanfaat bagi satu orang namun mungkin tidak cocok untuk yang lain.
Menurut Association of Migraine Disorders, kurang dari 30 persen orang yang mengalami migrain mengidentifikasi pemicunya terkait makanan.
Dalam kasus yang melibatkan diet, orang dapat menghindari makanan yang bisa memicu migrain dan membantu mengontrol rasa sakit serta mengurangi frekuensi atau tingkat keparahan migrain mereka.
Cara terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter dan ahli diet untuk menentukan rencana diet pencegahan migrain yang efektif.
Berita Lainnya
Tiga fakta soal nikotin yang perlu Anda ketahui, begini penjelasannya
07 June 2022 12:53 WIB
Empat Hal Yang Perlu Anda Tahu Terkait Kecelakaan Pesawat Chapecoense
30 November 2016 10:40 WIB
Lima Hal yang Tak Perlu Anda Khawatirkan dalam Hidup ini
09 January 2016 22:31 WIB
Berikut ini lima gaya pakaian yang bisa dipadukan dengan sepatu kets
19 April 2024 12:00 WIB
Jalur kereta komuter yang alami anjlok di Mangga Dua sudah bisa dilewati kembali
13 April 2024 16:04 WIB
Pengobatan untuk atasi peradangan gusi yang bisa dilakukan di rumah
05 April 2024 13:48 WIB
10 makanan terbaik yang bisa dibuat dengan mudah menggunakan Air Fryer
12 March 2024 9:39 WIB
Dokter: Waspadai benjolan yang muncul di depan telinga, bisa jadi kanker
29 February 2024 14:20 WIB