Siak, Riau, (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Siak, Provinsi Riau menggelar Festival Budaya Bawaslu sebagai salah satu upaya preventif pengawasan pemilu bersama masyarakat bertempat di Lapangan Siak Bermadah, Sabtu.
Anggota Bawaslu Republik Indonesia, Lolly Suhenti dalam hal ini berkesempatan datang langsung untuk membuka kegiatan tersebut. Dia menyampaikan Festival Budaya haruslah berbudaya dan dekat dengan masyarakat apalagi di Siak ini adalah tanah kesultanan.
"Yang penting dipahami bahwa pemilu adalah ajang legal merebut kekuasaan dan dijamin konstitusi untuk pergantian kepemimpinan. Itu tak lepas dari akar Budaya Indonesia, jadi jangan lupa dalam demokrasi kita punya nilai budaya yang harus dilihat," katanya.
Dia mengatakan bahwa target dari Festival Budaya Bawaslu adalah semua orang warga merasa menjadi aktor dalam kepemiluan. Pemilu bukan hanya milik komisi pemilihan umum dan Bawaslu karena semua suara semua sama nilainya yakni satu.
"Dalam melihat pemilu, semua orang harus hadir sebagai aktor sesuai peran masing-masing. Masyarakat sangat bisa menjadi aktor, tak hanya sebagai pemilih tapi bisa sebagai pengawas secara mandiri," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Siak, Husni Merza mengapresiasi festival budaya yang mungkin kali pertama di Siak yang dirangkaikan dengan adat tempatan dan budaya nusantara. Diharapkan keanekaragaman di Siak menjadikan pemilu yang damai.
"Di Siak tak pernah ada kerusuhan besar yang berarti dalam pemilu, ini perlu dicegah agar tak sampai terjadi kekisruhan sehingga meringankan pihak keamanan. Semoga masyarakat juga cerdas tak terhasut oleh sara, hoaks, politik uang," ungkapnya.
Ketua Bawaslu Siak, Zulfadli Nugraha
mengucapkan terimakasih atas kunjungan pertama kalinya Bawaslu RI ke Riau dan itu khususnya dilakukan ke Siak. Semoga ini bisa menjaga pemilu bersih dari politisi sara hoaks dan politik uang.
"Bawaslu Siak melakukan preventif dengan festival budaya dengan mengundang Seniman dan kawula muda Siak. Pesta rakyat ini dimulai festival lagu dan tari melayu, celoteh (stand up comedy), peragaan busana daerah, film pendek tanpa politisasi SARA, hoaks, dan politik uang, serta peluncuran film oleh aktor lokal," ucapnya.
Kegiatan ini juga dihadiri Ketua Bawaslu Riau beserta sejumlah komisioner, KPU Siak dan forum komunikasi pimpinan daerah. Festival Budaya Bawaslu kemudian menampilkan tari dan seni lainnya serta diramaikan oleh sejumlah bazar dari panitia pengawas pemilu kecamatan.