Waduk PLTA Kotopanjang Masih Aman Dari Kemarau

id waduk plta, kotopanjang masih, aman dari kemarau

Waduk PLTA Kotopanjang Masih Aman Dari Kemarau

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Elektasi air di waduk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kotopanjang sejauh ini masih aman dan belum dilanda kekeringan akibat kemarau yang melanda Riau sejak beberapa bulan terakhir.

"Debit air masih normal, walau ada penurunan namun tidak begitu signifikan," kata Humas Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR), Sarno kepada pers di Pekanbaru, Kamis.

Ia mengatakan, untuk PLTA Kotopanjang yang selama ini memproduksi 114 Mega Watt (MW) energi listrik tidak terlalu dipaksakan.

Tiga unit turbin yang ada saat ini, kata dia, hanya dioperasikan maksimal dua dan jika dibutuhkan baru ketiganya dioperasikan serentak.

Meski demikian, kata dia, pihaknya masih akan mengantisipasi kemarau yang dikabarkan akan kembali melanda Riau pada Mei mendatang.

"Itu berdasarkan prakiraan BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) dimana pada Mei merupakan puncak musim kemarau," katanya.

Sehingga, kata Sarno, manajemen berupaya bagaimana agar semua sistem pembangkit listrik dapat tetap terjaga termasuk PLTA Kotopanjang, jangan sampai mengalami kekeringan yang dapat memicu terjadinya krisis listrik di Riau.

Untuk itu pula, kata dia, disiapkan sejumlah alternatif, terutama untuk Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Teluk Lembu dan masih banyak lagi.

"Yang jelas perawatan harus rutin dilakukan agar pembangkit dapat tetap maksimal dalam menghasilkan energi listrik guna memenuhi kebutuhan masyarakat Riau," katanya.

Sarno juga menjelaskan, kebutuhan listrik di Provinsi Riau setiap tahunnya mengalami peningkatan yang signifikan dan itu menandakan satu daerah dalam pertumbuhan perekonomian yang baik.

"Beberapa tahun lalu kebutuhan konsumsi listrik Riau daratan masih berkisar di bawah 400 Mega Watt (MW). Namun pada 2013, telah menembus angka 450 MW," kata Sarno.

Bahkan, lanjut kata dia, memasuki 2014 yang baru berjalan kurang dari tiga bulan, telah terjadi peningkatan kebutuhan konsumsi energi listrik hingga 24 MW.

Bayangkan saja, kata dia lagi, saat ini kebutuhan listrik di Riau daratan telah mencapai 474 MW, meningkat sekitar 24 MW hanya dalam waktu kurang dari tiga bulan.