Pekanbaru (ANTARA) - PT PLN (Persero) terpaksa membuka pintu Waduk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, akibat bertambahnya debit air karena pengaruh banjir dan intensitas hujan yang meningkat di daerah hulu di Sumatera Barat (Sumbar).
"Kalau di daerah hulu (Sumbar) sudah banjir, kita terpaksa harus buka pintu air," kata GM PLN Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara, Bambang Iswanto di Pekanbaru, Selasa.
Waduk PLTA Koto Panjang menampung air dari Sungai Kampar yang hulunya berada di Sumbatera Barat (Sumbar). Ketika debit air sudah melebihi ketinggian yang aman untuk daya tampung waduk, PLN kerap membuka pintu pembuangan air menuju Sungai Kampar.
"Pada hari ini kita tambah pembukaan pintu air pada jam 10 pagi dan jam tiga sore," katanya.
Hal itu mengakibatkan meningkatnya debit air ke Sungai Kampar yang kerap menimbulkan banjir di daerah tersebut. Karena itu, Bambang mengatakan pembukaan pintu air dilakukan PLN dengan secermat mungkin dan langsung menginformasikannya kepada pemerintah daerah serta masyarakat.
"Itu memang kita harus jaga keseimbangan air yang masuk dan yang keluar. Kondisi normal untuk menjalankan tiga generator butuh air 600 meter kubik per jam, tapi semalam pukul satu sudah mendekati 2.000 meter kubik per jam. Ini harus diimbangi dengan melakukan pembukaan pintu air bertahap," katanya.
Menurut dia, PLN sudah memiliki sistem deteksi dini dan tidak sembarangan membuka pintu air waduk PLTA karena disepanjang daerah aliran Sungai Kampar banyak penghuni dan keramba-keramba ikan. Pemberitahuan dilakukan kepada seluruh pemangku kebijakan mulai dari kepolisian, pemerintah daerah, masyarakat hingga ke media massa.
Berdasarkan data PLN, pada pukul 10.00 WIB dilakukan pembukaan dua pintu air setinggi 60 centimeter (cm). Total ada lima pintu pelimpah yang sudah dibuka setinggi masing-masing 60 cm. Dampaknya adalah terjadi kenaikan permukaan air Sungai Kampar berksiar 60-80 cm.
Kemudian pada pukul 15.00 WIB, PLN menambah pembukaan tinggi lima pintu air menjadi 80 cm. Dampaknya adalah kenaikan permukaan air sungai 30 hingga 50 cm dari kondisi terakhir.
Baca juga: Waspada, tiga wilayah di Riau ini dalam ancaman banjir
Baca juga: Sejumlah daerah di Solok Selatan, Sumatera Barat kembali diterjang banjir
Baca juga: Pasca-Banjir Rohul, ACT-MRI Riau bantu pelayanan kesehatan
Berita Lainnya
ISDA Award 2024: PLN UIDRKR raih GOLD kategori Economy Pillar
03 December 2024 13:54 WIB
Dukung ketahanan energi nasional, PLN pasok listrik berkualitas kepada PT EMP energi Riau di Indragiri Hulu
28 November 2024 12:04 WIB
PLN siap amankan pasokan listrik jelang Pilkada Serentak 2024 di Riau dan Kepri
26 November 2024 12:59 WIB
Dari pembayaran hingga pengaduan, semua bisa di PLN Mobile!
25 November 2024 18:51 WIB
PLN dorong pelanggan di Riau dan Kepri manfaatkan fitur Swacam agar lebih akurat
25 November 2024 16:04 WIB
Di Electricity Connect 2024, PLN galang kolaborasi global wujudkan transisi energi di Indonesia
21 November 2024 11:16 WIB
Inisiatif hijau : PLN gandeng 6 SMK di Riau ubah motor BBM jadi listrik
20 November 2024 10:09 WIB
PLN dorong mahasiswa di Riau kembangkan teknologi kendaraan listrik
15 November 2024 16:49 WIB