Petani Hilang di Waduk PLTA Koto Panjang Ditemukan Tewas

id Basarnas Pekanbaru,orang tenggelam,PLTA Koto Panjang

Petani Hilang di Waduk PLTA Koto Panjang Ditemukan Tewas

Proses evakuasi jenazah petani yang hilang di sekitar waduk PTLA Koto Panjang, Riau. (Foto Humas Basarnas Pekanbaru)

Pekanbaru(Antaranews Riau) - Tim SAR gabungan akhirnya menemukan seorang petani yang sudah empat hari hilang di sekitar waduk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang, Kabupaten Kampar, Riau, dalam kondisi meninggal dunia.

“Setelah empat hari pencarian korban ditemukan sudah meninggal,” kata Komandan Tim SAR, Hendro, di Pekanbaru, Rabu.

Korban bernama M. Thoyib, petani karet, yang hilang sejak Sabtu lalu (2/2). Hendro menjelaskan korban ditemukan sekitar pukul 02.00 WIB, Rabu dini hari, dalam posisi mengambang dan meninggal dunia.

“Lokasi penemuan sekitar 15 meter dari tempat kejadian pertama hilang,” katanya.

Baca juga: Petani Karet Hilang di Waduk PLTA Koto Panjang Riau

Jenazah Thoyib langsung dievakuasi dan dikembalikan kepada pihak keluarga.

Sebelumnya, dua petani karet tenggelam disekitar waduk PLTA Koto Panjang akibat sampan yang digunakan terbalik. Thoyib adalah korban yang belum ditemukan setelah kejadian, sedangkan korban yang sudah ditemukan dalam kondisi selamat bernama Sarkim.

Proses evakuasi jenazah petani yang hilang di sekitar waduk PTLA Koto Panjang, Riau. (Foto Humas Basarnas Pekanbaru)


Kejadian itu berawal saat M. Thoyib dan Sarkim sedang melakukan aktifitas rutin beruoa menyadap karet di Pulau Seberang, pada Sabtu malam (2/2) sekitar pukul 22.30 WIB. Ketika hendak pulang ke kampung, sampan yang digunakan terbalik ketika melalui anak sungai waduk PLTA Koto Panjang.

Angin dan gelombang besar datang, sampan yang dinaiki korban oleng dan tenggelam.

Basarnas Pekanbaru mengerahkan Tim Rescuer dengan tujuh personel yang diberangkatkan menuju lokasi kejadian.

Pencarian korban melibatkan tim gabungan yang terdiri dari Basarnas Pekanbaru, BPBD Kampar, Polsek 13 Koto Kampar, Koramil 13 Koto Kampar, Tim Medis dari Puskesmas setempat, dan aparat pemerintahan Desa Koto Mesjid, Desa Pulau Gadang, Desa Lubuk Agung dan masyarakat tempatan.

Baca juga: Operasi Pencarian Korban Kapal Tenggelam di Bengkalis Dihentikan

Baca juga: Pencarian Satu Korban Kapal Tenggelam di Bengkalis dilanjutkan, ini strateginya