Jakarta (ANTARA) - Aktor Jefri Nichol menceritakan pengalamannya untuk memerankan karakter berbeda dari karakter di film-film sebelumnya dalam film bertajuk "Mohon Doa Restu".
"(Biasanya memerankan) pembangkang, di sini jadi cowok submisif," kata Nichol dalam acara bincang-bincang bersama di Jakarta, Selasa.
Sebagai informasi, submisif adalah karakter seseorang yang lebih banyak pasrah, tetapi tetap menikmati keinginan dari pihak dominan. Nichol yang memerankan karakter Satya, sosok pria submisif cukup berbanding terbalik dengan karakternya di film lain yang cenderung keras kepala dan pemberani.
Bahkan, Nichol harus mengubah suaranya saat memerankan karakter Satya. Menurutnya, pria submisif memiliki suara yang lebih tinggi dibandingkan pria pada umumnya, sehingga ia pun mencoba untuk mengubah suaranya saat memerankan karakternya.
"Aku coba ubah suara buat lebih melengking setiap ngomong," kata pemain film "Dear Nathan" tersebut.
Selain mengubah suara, Nichol juga mengubah gaya berpakaiannya agar sesuai dengan karakter Satya dalam film tersebut. Ia pun mengubah penampilannya menjadi lebih rapi layaknya pria dewasa lainnya untuk menyesuaikan karakternya.
"Dari segi rambut sama pakaian (diubah) karena Satya rapi banget," kata Nichol.
Bagi Nichol, memerankan karakter pria submisif memang susah-susah gampang. Meskipun referensi karakter Satya sudah disiapkan oleh pihak produksi dari naskah film mereka, tetapi Nichol membutuhkan referensi asli untuk mendalami karakternya tersebut.
Oleh karena itu, Nichol mempelajari karakter pria submisif dari seorang temannya yang kebetulan memiliki karakter serupa. Dari sana, ia pun dapat mendalami karakter pria submisif dengan cukup lancar.
"Kebetulan temen aku ada yang kayak Satya sifatnya, selalu penurut, iya-iya aja sama pacarnya," kata pria kelahiran 15 Januari 1999 tersebut.
Beruntung, Nichol bekerja sama dengan deretan aktris dan aktor yang cukup berpengalaman, sehingga ia merasa terbantu untuk memerankan karakter pria submisif dalam film tersebut. Ia pun sering meluangkan waktu bersama Syifa Hadju di luar jadwal syuting karena proyek film tersebut.
Tidak hanya berbeda dari karakter dalam film sebelumnya, Nichol juga mengaku tidak memiliki kesamaan sifat dengan karakter Satya. Ia pun merasa “gemas” dengan karakter Satya yang tidak punya pendirian dan kurang tegas.
"Consciousness (kesadaran) aku lebih jalan dari Satya. Satya lebih nurut, aku lebih tegas," kata Nichol.
Baca juga: Film legendaris "Realita, Cinta, dan Rock'n Roll" tayang di Bioskop Online
Baca juga: Film horor "Susuk: Kutukan Kecantikan" siap tayang mulai 31 Agustus 2023
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB