Jakarta (ANTARA) - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menekankan bahwa tujuan dari investasi tidak hanya semata soal angka, namun juga dapat lebih berperan untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.
"Meski aliran investasi ke ASEAN sangat masif, tujuan kita bukan hanya semata meningkatkan angka investasi, angka jumlah, nilai nominal sekian ratus miliar dolar AS. Menurut saya bukan itu, yang menjadi tujuan akan tetapi bagaimana investasi tersebut dapat lebih berperan untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan, SDGs (sustainable development goals)," kata Bahlil saat menjadi pembicara kunci dalam ASEAN Investment Forum 2023 bertajuk Investments for Sustainable Development di Jakarta, Sabtu.
Ia menilai di negara manapun, investasi dapat dinyatakan berkualitas jika rakyat turut merasakan efek positif dari investasi tersebut.
"Karena menurut saya, di negara manapun investasi itu akan berkualitas dan berdampak sistemik positif apabila rakyat diikutkan dalam merasakan tentang efek positif daripada investasi tersebut," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Bahlil mengatakan bahwa dunia saat ini tidak dalam kondisi yang baik-baik saja seperti ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina yang masih terjadi, melambatnya perekonomian global, dan perubahan iklim.
"Ukraina sama Rusia kita tidak tahu kapan selesainya. Namun, di tengah semua kesulitan itu ASEAN menjadi alasan agar kita tidak kehilangan harapan, seperti yang sudah disampaikan oleh IMF (Dana Moneter Internasional) bahwa ASEAN merupakan titik terang di tengah cakrawala yang gelap," kata dia.
Ia mencatat rata-rata pertumbuhan ekonomi negara ASEAN pada 2022 mencapai 5,6 persen.
"Tidak termasuk saudara bungsu kami Timor Leste, sedangkan dalam satu dekade terakhir rata-rata pertumbuhan ekonomi tahunan negara ASEAN mencapai 3,98 persen di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi global sebesar 2,6 persen, tahun 2022 total PDB ASEAN mencapai 3,9 triliun dolar AS naik lebih dari lima kali lipat dalam 20 tahun terakhir," ungkap Bahlil.
Menurut dia, salah satu kunci dari pertumbuhan ekonomi ASEAN yang begitu pesat adalah investasi. "Dan investasi menurut saya adalah salah satu kunci untuk mendorong ke arah yang sejahtera," lanjut Bahlil.
Meskipun foreign direct investment (FDI) secara global mengalami penurunan di 2022 sebesar 12 persen, kata dia, namun FDI di ASEAN justru meningkat sebesar 5 persen sehingga mencapai sebesar 224,2 miliar dolar AS.
"Hal ini terjadi dan tertinggi sepanjang sejarah ASEAN. Dengan angka tersebut, ASEAN menjadi penerima FDI terbesar kedua di dunia," ucap Bahlil.
Baca juga: Kemenperin: Program hilirisasi industri hasil hutan tingkatkan investasi
Baca juga: Meninvest/Kepala BKPM Bahlil yakin target investasi Rp1.400 T tercapai meski tahun politik
Berita Lainnya
Lebih dari 350 orang tenaga kesehatan tewas di Jalur Gaza sejak 7 Oktober
23 April 2024 12:27 WIB
Beberapa cara untuk meningkatkan ketahanan rumah di daerah tropis
06 March 2024 11:57 WIB
Simpan Dana di BRK Syariah, PD SPR Rohil terima dua Pajero dan 7 expander
28 February 2024 14:03 WIB
Laksanakan program TJSL 2024, Semen Padang gandeng sejumlah pihak
24 February 2024 11:44 WIB
Baru pulih setelah absen 10 bulan, Thiago Alcantara kembali alami cedera
09 February 2024 11:01 WIB
Ekonom: Kondisi ekonomi global saat ini mengindikasikan ketidakpastian tinggi
17 January 2024 11:39 WIB
Arsenal gagal rebut pucuk klasemen Liga Inggris setelah takluk 0-2 dari West Ham
29 December 2023 11:32 WIB
Kiat berlibur anti boncos di akhir tahun 2023 ini
22 December 2023 15:42 WIB