Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kota Surabaya Lucy Kurniasari menyatakan jajarannya belum memasang baliho yang memajang gambar bakal Calon Presiden RI Anies Baswedan dengan ketua umum partainya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Hal tersebut diutarakan Lucy sebagai tanggapan terbentuknya kerja sama NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
"DPC Partai Demokrat Kota Surabaya hingga saat ini memang belum memasang baliho Agus Harimurti Yudhoyono dan Anies Baswedan," kata Lucy melalui keterangan resmi yang diterima di Surabaya, Jumat.
Melalui keterangan resmi itu, Lucy juga menyatakan DPC Demokrat Kota Surabaya hanya memasang gambar Agus Harimurti Yudhono. Sebab, kata dia, pihaknya selama ini masih menunggu kepastian soal putusan dipasangkannya Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai bakal calon presiden serta bakal calon wakil presiden.
"Hal itu dilakukan karena DPC Partai Demokrat Kota Surabaya masih menunggu kepastian jadi atau tidaknya pasangan Anies dan AHY. Kepastian itu akan kami peroleh setelah ada deklarasi, karena sampai malam ini belum ada deklarasi," ucapnya.
Untuk itu, Lucy kembali menyatakan belum adanya keputusan soal pemasangan Anies dan AHY menjadi dasar DPC Partai Demokrat Surabaya tak memasang baliho yang memajang gambar keduanya.
"Maka saya sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Surabaya belum memerintahkan untuk memasang baliho Anies-AHY di Kota Surabaya. Karena itu, kami tentunya tidak perlu repot-repot untuk menurunkan balihonya," ujar dia.
Diberitakan sebelumnya, melalui keterangan resmi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, pada Kamis, Sekretaris Jendral Teuku Riefky Harsya menyatakan pengurus partai menggelar rapat majelis tinggi untuk menentukan sikap Demokrat di Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden.
Sekjen Demokrat itu, menjelaskan rapat digelar menindaklanjuti keputusan Anies yang dinilai secara sepihak menyetujui kerja sama politik antara NasDem dan PKB.
Teuku Riefky menjelaskan rapat itu digelar karena kewenangan menentukan koalisi dan calon presiden, calon wakil presiden diputuskan oleh Majelis Tinggi Partai Demokrat.
Dia juga menyebut informasi mengenai telah disetujuinya kerja sama politik antara Partai NasDem dan PKB itu didapat oleh pihaknya dari Juru Bicara Anies Baswedan, Sudirman Said, pada Rabu (30/8/2023).
Kemudian hari ini, lanjutnya DPP Demokrat melakukan konfirmasi kepada Anies. bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) itu membenarkan informasi tersebut.
Baca juga: Demokrat : Duet Anies-Cak Imin khianati piagam koalisi
Baca juga: Surya Paloh tak gembira jika Demokrat keluar dari koalisi
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB