Ankara (ANTARA) - Ali Ekber Yildirim, seorang jurnalis dan penulis yang memiliki spesialisasi di bidang industri pertanian, mengatakan dalam blog videonya bahwa perubahan suhu yang tiba-tiba tahun ini telah merusak produksi dan kualitas banyak tanaman, terutama tomat, sedangkan Turki sendiri merupakan salah satu produsen besar tomat.
"Hasil panen memburuk karena curah hujan yang berlebihan dan panas yang ekstrem," katanya.
Kenaikan harga bensin dan solar bukan hanya meningkatkan biaya produksi, tetapi juga biaya transportasi, sehingga membuat makanan menjadi lebih mahal.
Seiring dengan fluktuasi nilai tukar mata uang asing, harga pupuk mengalami kenaikan hingga 33 persen pada Juli, ujar Semsi Bayraktar, Presiden Serikat Kamar Dagang Pertanian Turki, pada awal Agustus 2023.
"Harga pangan akan terus naik dalam kondisi saat ini," ujarnya memperingatkan.
Untuk mengatasi berbagai tantangan yang ditimbulkan oleh krisis iklim, Menteri Pertanian dan Kehutanan Turki Ibrahim Yumakli mengumumkan rencana untuk mengimplementasikan kebijakan-kebijakan yang bertujuan meningkatkan produksi pertanian serta mendukung produsen dan melindungi konsumen.
Berita Lainnya
Saat Natal dan Tahun Baru, kelurahan-kecamatan di Jaksel diingatkan untuk gandeng aparat
19 December 2024 12:39 WIB
Presiden Prabowo bertemu PM Pakistan bahas kerja sama ekonomi dan perdagangan
19 December 2024 12:05 WIB
Warga Gaza dambakan perdamaian dan kehidupan normal
19 December 2024 12:00 WIB
Film "Perang Kota" akan jadi penutup festival film Rotterdam, Belanda ke-54
19 December 2024 11:38 WIB
Bandara Radin Inten perkirakan capai 95 ribu penumpang di libur akhir tahun
19 December 2024 11:29 WIB
Baznas dan Kemenag resmi luncurkan peta jalan zakat 2045
19 December 2024 11:20 WIB
IHSG Bursa Efek Indonesia melemah di tengah The Fed pangkas suku bunga acuan
19 December 2024 11:12 WIB
Nilai tukar rupiah melemah tajam karena The Fed beri pernyataan sangat "hawkish"
19 December 2024 10:35 WIB