Belanda dan Denmark dikabarkan akan kirim pesawat jet F-16 ke Ukraina

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,Belanda

Belanda dan Denmark dikabarkan akan kirim pesawat jet F-16 ke Ukraina

Arsip foto - Pesawat tempur F-16 General Dynamics F-16AM Fighting Falcon milik Angkatan Udara Kerajaan Denmark, atraksi terbang terbalik saat berpartisipasi dalam Athens Flying Week 2021 AFW Air Show di bandara LGTG Pangkalan Udara Militer Tanagra, Athena, Yunani (5/9/2021). (ANTARA/REUTER/NurPhoto/Nicolas Economou/aa.)

Athena (ANTARA) - Belanda dan Denmark pada Minggu (20/8) berjanji akan mengirim pesawat jet F-16 untuk Ukraina, kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

Zelenskyy baru saja berkunjung ke dua negara itu untuk menyelesaikan kesepakatan tersebut.

Amerika Serikat pada Jumat (18/8) mengeluarkan persetujuan bagi Pemerintah Belanda dan Denmark untuk mengirimkan jet-jet F-16. Pengiriman itu dianggap sebagai dorongan sangat penting bagi Ukraina.

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte sudah bertemu Zelenskyy di Pangkalan udara Eindhoven di Belanda.

Rutte mengumumkan bahwa pesawat itu akan dikirimkan ke Ukraina "sesegera mungkin begitu persyaratan yang diperlukan sudah dipenuhi."

Belanda pada Mei mengumumkan bahwa pihaknya akan memberikan pelatihan bagi para personel militer Ukraina untuk menggunakan F-16.

Rutte mengatakan "langkah berikutnya ini dalam mendukung Ukraina" merupakan sinyal yang jelas bahwa "kami akan terus mendukung Ukraina, dengan jalan apa pun, selama mungkin."

PM Belanda itu tidak memerinci jumlah F-16, namun Zelenskyy mengatakan mereka telah mencapai kesepakatan pengiriman sebanyak 42 pesawat F-16 ke Ukraina.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Belanda Kajsa Ollongren mengatakan "pesan terhadap Rusia ini jelas: Ukraina tidak akan menyerah, kita juga tidak."

Beberapa jam kemudian, Zelenskyy diterima oleh Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen di Pangkalan Udara Skrydstrup di Denmark selatan.

Menurut Zelenskyy, Denmark akan menyediakan 19 pesawat F-16 untuk Ukraina.

Di unggahan X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, presiden Ukraina itu menyatakan terima kasih kepada Rutte, Frederiksen, dan Presiden AS Joe Biden atas bantuan mereka.

Rusia meluncurkan "operasi militer khusus" di Ukraina pada Februari 2022.

Baca juga: Dubes Vasyl Hamianin ingin Indonesia lebih serius bantu atasi krisis Ukraina

Baca juga: Korsel pertimbangkan partisipasi di perundingan Arab Saudi terkait Ukraina


Sumber: Anadolu