Wabup Bengkalis usulkan pembangunan waduk air bersih di Rupat

id Pemkab Bengkalis,Wabup Bengkalis,kabupaten Bengkalis,pulau rupat

Wabup Bengkalis usulkan pembangunan waduk air bersih di Rupat

Wakik Bupati Bengkalis Bagus Santoso mengikuti work Shop Dukungan Eksekutif dan Legislatif Dalam Pengembangan Program Air Minum di Perkotaaan, National Urban Water Supply Project di buka oleh Wamendagri John Wempi Wetipo, hadir juga Gubernur Bali Dr Wayan Koster dengan melibatkan sebanyak  50 kabupaten/kota dan diakhiri penandatanganan Komitmen Pengembangan Program Air Minum di Perkotaan. (ANTARA/HO-Diskominfotik)

Bengkalis (ANTARA) - Wakil Bupati Bengkalis Bagus Santoso mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk membangun waduk sumber air bersih seiring telah lama ditetapkannya pulau Rupat menjadi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) sejak tahun 2011.

Usulan tersebut disampaikan di depan jajaran Bapenas, Kemen-PUPR dan Kemendagri pada forum resmi WorkShop Dukungan Eksekutif dan Legislatif Dalam Pengembangan Program Air Minum di Perkotaaan, National Urban Water Supply Project (NUWSP) yang digelar di Bali, 2-4 Agustus 2023.

“Pemkab Bengkalis sudah berulang kali mengajukan proposal. Izinkan di sini kami mempertegas mengingatkan kembali terkait usulan pembangunan waduk di Pulau Rupat,” tegas Bagus Santoso.

Pada forum terhormat tersebut Wabup juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat melalui skema NUWSP telah selesai membangun infrastruktur pemasangan pipa air bersih untuk PDAM Sungai Pakning. Hanya saja diakui pemkab Bengkalis terus berproses untuk pemasangan saluran rumah (SR) yang sudah dua kali gagal saat pelelangan.

Bagus Santoso juga mengucapkan terima kasih kepada Kemen-PUPR pada tahun 2023 sudah mengalokasikan dana pembangunan waduk di Pulau Bengkalis. Kendati demikian disampaikan bahwa untuk distribusi air bersih di Kabupaten Bengkalis menyesuaikan dengan kondisi masing-masing.

Ditambahkan Bagus Santoso ada 3 wilayah berbeda untuk penanganan penyediaan air bersih yaitu wilayah Kepulauan (Rupat, Bengkalis), Pesisir (Siak Kecil, Bandar Laksamana dan Bukit Batu) serta daratan (Mandau, Bathin Solapan, Pinggir dan Talang Muandau).

“Khusus Bengkalis dan Rupat bahan bakunya air gambut, untuk air bersih saja kami belum dapat memenuhi apalagi air minum. Kami butuh bantuan teknisi dan peralatan modern butuh biaya tinggi,” imbuhnya.

Usulan tersebut mendapat tanggapan serius dari Diana Kusumastuti Direktur Jenderal Cipta Karya serta pihak Bapenas. Mereka berjanji akan menjadikan skala prioritas pada penganggaran.

Acara forum resmi Work Shop Dukungan Eksekutif dan Legislatif Dalam Pengembangan Program Air Minum di Perkotaaan, National Urban Water Supply Project di buka oleh Wamendagri John Wempi Wetipo hadir juga Gubernur Bali Dr Wayan Koster dengan melibatkan sebanyak 50 kabupaten/kota dan diakhiri penandatanganan Komitmen Pengembangan Program Air Minum di Perkotaan. (Infotorial)