Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan kondisi ekonomi global hingga saat ini agak lebih baik dari yang diperkirakan semula.
"Walaupun kondisi ekonomi global sekarang ini di dunia akan gelap gulita tahun 2023 karena pertumbuhan dunia hanya 2,1 (persen), ini turun drastis dari pertumbuhan tahun sebelumnya yang 6,3 (persen). Jadi memang diperkirakan banyak negara akan mengalami resesi. Sekarang situasi sudah tengah tahun dan kondisinya ternyata agak lebih baik dari yang diperkirakan semula,” kata dia dalam acara Penyerahan Insentif Fiskal Kategori Kinerja Pengendalian Inflasi di Daerah Periode I 2023 yang dipantau secara virtual, Jakarta, Senin.
Namun, lanjut dia, prediksi pertumbuhan volume perdagangan dunia 2023 masih menjadi paling rendah dengan angka 2,0 persen apabila dibandingkan angka dua tahun terakhir, yakni 5,2 persen pada 2022 dan 10,7 persen pada 2021.
"Kalau dunia tidak saling berdagang, pasti ada bagian dunia yang tadinya membutuhkan barang atau jasa tidak mendapatkannya dan kemudian akan mendorong harga-harga menjadi naik. Inilah kenapa kemudian disrupsi yang terjadi baik dari sisi supply maupun dari sisi perdagangan serta dari sisi distribusi itu akan sangat menentukan inflasi," ungkapnya.
Pada tahun 2022, seluruh dunia mengalami kenaikan inflasi yang sangat tinggi. Dunia disebut mengalami inflasi 8,7 persen dari sebelumnya yang mendekati 0 persen. Bahkan, beberapa negara maju juga mengalami deflasi yang kemudian melonjak menjadi 7,3 persen.
Jika permintaan mengalami penurunan, lanjut dia, maka kegiatan produksi turut mengalami penurunan. Berdasarkan indikator Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur per Juni 2023, 61,9 persen mayoritas negara mengalami PMI manufaktur kontraktif seperti Amerika Serikat (AS), Eropa, Jerman, Perancis, Inggris, Korea Selatan, Malaysia, dan Vietnam.
Hal ini dinilai menggambarkan bahwa dampak pelemahan ekonomi global akibat salah satunya adalah inflasi yang menggerus daya beli itu sangat besar.
"Hanya 14,3 persen negara-negara yang mengalami ekspansi dan akselerasi. Itu termasuk Indonesia, jadi Indonesia masuk bersama Turki dan Meksiko,” ucap Sri Mulyani.
Baca juga: Menkeu Sri Mulyani berpesan agar pekerja keuangan wajib belajar dari 3 krisis keuangan
Baca juga: Sri Mulyani sebut Indonesia fokus investasi di pendidikan demi permudah akses
Berita Lainnya
UNIFIL berduka atas tewasnya petugas penjaga perdamaian akibat tabrakan di Lebanon
16 November 2024 16:25 WIB
Indonesia mulai integrasikan bioenergi dan CCS guna kurangi emisi karbon
16 November 2024 16:10 WIB
Presiden China Xi Jinping ajak anggota APEC promosikan ekonomi inklusif
16 November 2024 15:57 WIB
Mike Tyson kalah dari Paul Jake dalam pertarungan selama delapan ronde
16 November 2024 15:49 WIB
BPBD DKI sebut genangan banjir rob di Jakarta Utara mulai berangsur turun
16 November 2024 15:25 WIB
Ketua MPR Ahmad Muzani lelang 1 ton sapi untuk disumbangkan korban Gunung Lewotobi
16 November 2024 15:10 WIB
Presiden Prabowo: APEC harus jadi model solidaritas dan kolaborasi Asia Pasifik
16 November 2024 14:49 WIB
Nelayan di Flores Timur NTT mulai lakukan aktivitas memancing
16 November 2024 14:01 WIB