Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kota Surabaya meminta dukungan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk mengembangkan teknologi pangan sebagai upaya mendukung ketahanan pangan dan untuk mengentas kemiskinan.
"Lahan Pemkot Surabaya ini banyak. Kami butuh arahan BRIN untuk menjadikan lahan pemerintah kota yang idle (aset tidur) ini menjadi lahan pangan," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam keterangannya di Surabaya, Sabtu.
Wali Kota Eri mencontohkan, misalnya melalui teknologi pangan, padi yang ditanam satu kali, bisa dipanen dua hingga tiga kali bahkan lebih. Namun demikian, ia juga berharap teknologi ini tak hanya terbatas pada bidang pertanian padi saja.
"Jadi teknologinya BRIN nanti mungkin dari padi yang bisa satu kali, dua kali panen, bisa menjadi lebih. Namun, tidak hanya padi, karena lahan kami sudah siap semuanya," ujar Cak Eri panggilan akrabnya.
Kebun Raya Mangrove Surabaya, lanjut dia, adalah satu di antara lahan yang tak hanya digunakan untuk konservasi. Tetapi di sana juga digunakan pemkot untuk pemberdayaan ekonomi warga miskin yang berada di wilayah sekitar.
"Kami juga menggerakkan Kebun Raya Mangrove ini sebagai tempat pariwisata yang semuanya bekerja adalah warga miskin di Kota Surabaya. Hasilnya juga kami berikan untuk warga seperti yang ada di Romokalisari," ujarnya.
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko sebelumnya pada saat peresmian Kebun Raya Mangrove di Surabaya belum lama ini menyatakan, kebun raya tidak hanya bertujuan untuk konservasi lingkungan. Tetapi juga bisa digunakan untuk sektor perekonomian berbasis ekonomi kreatif.
"BRIN berkomitmen untuk bisa dan akan terus mendampingi kebun raya di seluruh Indonesia. Baik yang dikelola langsung oleh BRIN, maupun dikelola oleh pemerintah daerah di berbagai wilayah Indonesia," katanya.
Untuk itu, Handoko juga berharap, Kota Surabaya dapat terus konsisten melakukan pemeliharaan Kebun Raya Mangrove. Selain itu, Kota Surabaya diharapkannya pula dapat terus mengupgrade Kebun Raya Mangrove tersebut.
"Sehingga dan bisa kemudian disinergikan dengan BRIDA yang sekarang sedang berproses. Dan Insya Allah akan segera terbentuk tidak dalam waktu terlalu lama," ucapnya.
Baca juga: BRIN sebut koperasi punya kesempatan untuk menghimpun modal melalui bursa
Baca juga: BRIN teliti pemanfaatan limbah sawit sebagai sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan
Berita Lainnya
Nicholas Saputra mengaku belajar banyak dari serial "Secret Ingredient"
27 April 2024 16:03 WIB
LPAI serukan pemerintah blokir gim daring yang mengandung unsur kekerasan
27 April 2024 15:50 WIB
Ganda putri Lanny/Ribka gandakan keunggulan Indonesia atas Hong Kong
27 April 2024 15:40 WIB
Oppo A60 hadir dengan Snapdragon 680 dan kamera utama 50 MP
27 April 2024 15:33 WIB
Tim SAR perluas pencarian penumpang yang jatuh dari KMP Reinna
27 April 2024 15:27 WIB
Anies Baswedan hormati langkah PKB dan NasDem gabung koalisi Prabowo-Gibran
27 April 2024 15:14 WIB
Houthi akui anggotanya serang kapal tanker Inggris dan tembak jatuh drone AS
27 April 2024 15:07 WIB
Membangun warisan hijau di tengah hutan RAPP dengan 5 prinsip Sukanto Tanoto
27 April 2024 14:56 WIB