PBB (ANTARA) - Badan dunia terus mendorong ekspor pangan dan pupuk Rusia sebagai bagian kesepakatan paralel dengan Inisiatif Biji-bijian Laut Hitam, yang memungkinkan ekspor pertanian Ukraina dari pelabuhan-pelabuhan di Laut Hitam, kata juru bicara PBB pada Jumat (26/5).
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Konferensi PBB tentang Perdagangan dan Pembangunan (UN Conference on Trade and Development/UNCTAD) Rebeca Grynspan dan timnya terus "bekerja keras" ke depan guna menjamin implementasi penuh nota kesepahaman mengenai ekspor pangan dan pupuk Rusia, ujar Stephane Dujarric, jubir Sekjen PBB Antonio Guterres.
Pihak PBB bekerja dengan Bank Ekspor-Impor Afrika untuk merancang platform pembiayaan perdagangan guna memungkinkan transaksi yang efisien antara pengekspor pangan dan pupuk Rusia dengan pembeli Afrika, ungkapnya.
Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan pada Kamis (25/5) mengatakan bahwa jika Rosselkhozbank tidak terhubung dengan SWIFT dan tidak ada kemajuan dalam implementasi atas masalah-masalah sistemis lain yang menghalangi ekspor pertanian Rusia, Inisiatif Biji-bijian Laut Hitam juga harus mencari sejumlah alternatif.
"Jelas bahwa inklusi kembali bank-bank Rusia yang terlibat dalam perdagangan pupuk dan pangan, yang tidak terkena sanksi, akan memfasilitasi implementasinya. Namun, seperti yang Anda ketahui, hal itu bukanlah keputusan yang ada dalam kendali PBB sendiri," tutur sang jubir PBB.
"Kami berupaya mendorong maju berbagai hal pada jalur yang berbeda, semuanya dengan tujuan yang sama untuk mendapatkan sebanyak mungkin pangan dan pupuk bagi mereka yang sangat membutuhkannya," jelasnya, menambahkan.
Inisiatif Biji-bijian Laut Hitam ditandatangani secara terpisah oleh Rusia dan Ukraina di Istanbul dengan Turkiye dan PBB pada 22 Juli 2022.
Kesepakatan itu, yang awalnya berlaku selama 120 hari, diperpanjang pada pertengahan November 2022 selama 120 hari lagi hingga 18 Maret 2023.
Saat itu, Rusia hanya setuju memperpanjang kesepakatan selama 60 hari, hingga 18 Mei 2023. Pada 17 Mei, Rusia setuju memperpanjang kesepakatan selama 60 hari lagi.
Sebagai sebuah kesepakatan paralel, Rusia dan PBB menandatangani nota kesepahaman tentang fasilitasi ekspor pangan dan pupuk Rusia.
Baca juga: PBB alokasikan dana 5 juta dolar AS bantu Mesir tampung pengungsi Sudan
Baca juga: Sekjen PBB Antonio Guterres sambut pakta kemanusiaan di Sudan, desak gencatan senjata