Siswa Siak Shalat Minta Hujan Akibat Asap

id siswa siak, shalat minta, hujan akibat asap

Siswa Siak Shalat Minta Hujan Akibat Asap

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Dinas Pendidikan Kabupaten Siak, Riau, mengimbau pihak sekolah untuk mengajak siswa di daerah tersebut menggelar shalat minta hujan akibat masih banyaknya kebakaran lahan yang menimbulkan asap pekat mencemari udara.

"Shalat minta hujan sudah kami lakukan, jadi guru dan murid diimbau melakukannya di sekolah masing-masing," kata Kepala Dinas Pendidikan Siak, Kadri Yafis, kepada Antara di Pekanbaru, Kamis.

Sebelumnya, Dinas Pendidikan Siak memutuskan untuk meliburkan sementara 210 sekolah dari tingkat SD, SMP, SMA sejak Senin lalu (10/2). Namun, ia mengatakan sudah ada beberapa daerah yang kualitas udaranya membaik sehingga siswa sudah mulai bersekolah kembali seperti di Kecamatan Sungai Apit dan Minas.

Ia mengatakan udara yang tidak sehat akibat tercemar kabut asap membuat pemerintah setempat memperpanjang keputusan untuk meliburkan sementara sejumlah sekolah.

"Liburan diperpanjang sampai kabut asap tidak pekat lagi," katanya.

Ia menambahkan pihaknya juga meminta bantuan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat untuk bisa membimbing shalat minta hujan di sekolah-sekolah.

"Saya meminta semuanya untuk berdoa agar hujan turun memadamkan kebakaran lahan dan asap hilang, karena anak-anak rugi kalau terlalu lama libur," ujarnya.

Keputusan libur juga tetap tidak berlaku bagi semua siswa kelas 6 SD, kelas 9 SMP dan kelas 12 SMA dengan pertimbangan untuk mempersiapkan UN. Hanya saja, jam masuk sekolah untuk siswa diundur satu jam dari biasanya.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Kabupaten Siak termasuk daerah yang terdapat banyak kebakaran lahan dan hutan hingga mencapai luas sekitar 376,5 Ha.

Kepala Bidang Pemantauan Kualitas Udara Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Siak Irma Suryani mengatakan status udara di daerah itu masih dalam status "sangat berbahaya" (hazardous). Pantauan terakhir alat Indeks Standar Polusi Udara (ISPU) menunjukkan kandungan partikel debu di udara atau PM10 mencapai 500 Psi. Polusi udara meningkat dari hari sebelumnya yang berada di angka 452 Psi.

"Udara di Siak berstatus sangat berbahaya dalam tiga hari terakhir," katanya.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Provinsi Riau mencatat sebanyak 1.493 warga Riau terserang penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang ditimbulkan dari menghirup asap sisa kebakaran lahan.