Kuansing (ANTARA) - Aksi perlawanan terjadi saat penertiban Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Pulau Bayur, Kecamatan Cerenti, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, yang mengakibatkan mobil pribadi Kapolres Kuansing AKBP Raden Ricky Pratidiningrat rusak, Selasa.
AKBP Ricky menjelaskan, awalnya tim gabungan Polres Kuansing bersama pemerintah daerah melakukan penyisiran dan pembongkaran rakit-rakit PETI di wilayah Cerenti yang sudah lama meresahkan masyarakat. Namun, sejumlah warga menolak dan melakukan penghadangan terhadap petugas.
Dalam insiden tersebut, massa melempari kendaraan dinas yang digunakan Kapolres dan rombongan hingga mengalami kerusakan cukup berat. Mobil Toyota Fortuner hitam bernomor polisi BM 1405 AL milik Kapolres tampak hancur di bagian kaca depan dan belakang.
Dari foto yang beredar, pecahan kaca berserakan di dalam kabin mobil, sementara tongkat komando dan topi dinas bertuliskan “Kapolres” tertinggal di bangku tengah kendaraan. Tak hanya itu, diketahuidan seorang anggota polisi turut terluka.
“Penertiban ini kami lakukan karena kegiatan PETI di Cerenti sudah sangat merusak lingkungan. Kami sudah melakukan imbauan sebelumnya agar masyarakat menghentikan aktivitas tersebut,” ujarnya.
Padahal penindakan ini, dikatakan AKBP Ricky, dilakukan agar kita sama-sama menjaga lingkungan. Sebab air merupakan sumber kehidupan.
AKBP Ricky menegaskan pihaknya akan menindaklanjuti kasus penghadangan dan perusakan tersebut, serta tetap melanjutkan operasi pemberantasan PETI di wilayah Kuansing.
“Prioritas kami agar permasalahan ini tidak berkelanjutan. Namun terkait pihak yang terlibat hingga timbulnya korban, akan kami tindak tegas. Tidak boleh ada yang merusak alam dan mencemari lingkungan,” tegasnya.