Jakarta (ANTARA) - Tim beregu putri Indonesia kembali harus puas dengan medali perak setelah kalah di final SEA Games XXXII/2023 Kamboja dari Thailand dengan skor 0-3 di Morodok Techo Badminton Hall, Phnom Penh, Kamis.
Wakil Merah Putih tak berdaya melawan para pemain Negeri Gajah Putih. Komang Ayu Cahya Dewi yang turun pada partai pertama harus mengakui kehebatan Lalinrat Chaiwan usai kalah dengan skor 19-21, 17-21.
"Hari hari ini saya merasa saya sudah bisa mengeluarkan semua yang saya bisa. Tipe permainan saya dan tipe permainan lawan itu masuk, saya tipenya menyerang, sementara dia mainnya bola-bola drive cepat. Jadi apa yang saya lakukan, dia malah suka," kata Komang.
Wakil Indonesia di partai kedua Amalia Cahaya Pratiwi/Febriana Dwipuji Kusuma juga gagal menyumbang poin setelah kalah dari Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai dua gim langsung 21-11, 21-15.
"Kecewa pasti tidak bisa menyumbang angka untuk Indonesia. Tapi tidak apa-apa, ini proses kami belajar untuk lebih baik lagi. Kami harus lupakan kekalahan hari ini, sekarang fokus ke perorangan. Start lagi dari awal," kata Amalia.
Febriana juga mengakui lawan lebih siap. Serangan yang dia dan Tiwi lakukan selalu bisa dikembalikan.
"Mereka sudah mengantisipasi bola-bola kami. Sementara kami sebenarnya sudah antisipasi bola mereka juga tapi banyak kurang akurat jadinya malah mati sendiri," ujar Febriana.
Pada partai ketiga Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di sektor tunggal juga gagal memberikan harapan untuk Merah Putih setelah kalah dari Supanida Katethong dengan skor 11-21, 12-21.
Dengan hasil ini, beregu putri Indonesia belum mampu mengakhiri paceklik emas sejak kali terakhir meraihnya pada SEA Games XXIV/2007 di Thailand.
Selain itu, kekalahan di final dari Thailand juga merupakan kali ketiga secara beruntun. Pada SEA Games XXX/2019 di Filipina, skuad Merah Putih kalah dengan skor 1-3. Hasil serupa juga terjadi di SEA Games XXXI/2021 yang bergulir di Vietnam tahun lalu dengan skor 0-3.
Baca juga: Apri/Fadia berupaya ulangi kemenangan atas pasangan Aimsaard bersaudara
Baca juga: Axelsen jadi pemain peringkat satu dunia tunggal putra terlama
Berita Lainnya
Kemenekraf berkolaborasi untuk bantu promosikan produk kreatif
19 December 2024 14:52 WIB
Mengapa tidur menggunakan lensa kontak dapat bahayakan mata, begini penjelasannya
19 December 2024 13:25 WIB
Erick Thohir beberkan hasil transformasi sepak bola Indonesia ke FIFA
19 December 2024 13:18 WIB
Mendikdasmen dorong agar kegiatan pembelajaran tak terbatas di sekolah
19 December 2024 13:00 WIB
Saat Natal dan Tahun Baru, kelurahan-kecamatan di Jaksel diingatkan untuk gandeng aparat
19 December 2024 12:39 WIB
Presiden Prabowo bertemu PM Pakistan bahas kerja sama ekonomi dan perdagangan
19 December 2024 12:05 WIB
Warga Gaza dambakan perdamaian dan kehidupan normal
19 December 2024 12:00 WIB
Film "Perang Kota" akan jadi penutup festival film Rotterdam, Belanda ke-54
19 December 2024 11:38 WIB