PBB (ANTARA) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengutuk keras penjarahan kompleks utama Program Pangan Dunia (World Food Programme/WFP) di Khartoum, ibu kota Sudan, pada akhir pekan lalu, seperti disampaikan seorang juru bicara (jubir) PBB pada Senin (8/5).
"Sekretaris jenderal menegaskan kembali perlunya pihak-pihak untuk melindungi dan menghormati para pekerja dan fasilitas kemanusiaan, termasuk rumah sakit," ujar Farhan Haq, deputi jubir Guterres, dalam sebuah pernyataan.
"Warga sipil dan infrastruktur sipil harus dilindungi demi menyelamatkan nyawa," imbuhnya.
Dalam pernyataannya, Haq menyatakan bahwa penjarahan kompleks WFP merupakan pelanggaran terbaru terhadap fasilitas kemanusiaan sejak dimulainya krisis di Sudan, yang sudah memasuki pekan keempat.
Sebagian besar, jika tidak semua, badan-badan PBB dan para mitra kemanusiaannya terdampak penjarahan besar-besaran, ungkap Haq.
Baca juga: Presiden Jokowi sebut 969 WNI telah berhasil dievakuasi dari Sudan
Baca juga: Pemerintah pastikan layanan kesehatan yang terbaik kepada WNI yang dievakuasi dari Sudan
Berita Lainnya
UNIFIL berduka atas tewasnya petugas penjaga perdamaian akibat tabrakan di Lebanon
16 November 2024 16:25 WIB
Indonesia mulai integrasikan bioenergi dan CCS guna kurangi emisi karbon
16 November 2024 16:10 WIB
Presiden China Xi Jinping ajak anggota APEC promosikan ekonomi inklusif
16 November 2024 15:57 WIB
Mike Tyson kalah dari Paul Jake dalam pertarungan selama delapan ronde
16 November 2024 15:49 WIB
BPBD DKI sebut genangan banjir rob di Jakarta Utara mulai berangsur turun
16 November 2024 15:25 WIB
Ketua MPR Ahmad Muzani lelang 1 ton sapi untuk disumbangkan korban Gunung Lewotobi
16 November 2024 15:10 WIB
Presiden Prabowo: APEC harus jadi model solidaritas dan kolaborasi Asia Pasifik
16 November 2024 14:49 WIB
Nelayan di Flores Timur NTT mulai lakukan aktivitas memancing
16 November 2024 14:01 WIB