Pekanbaru, (Antarariau.com) - Organisasi lingkungan World Wildlife Fun for Nature (WWF) siap untuk melakukan pemantauan terhadap komitmen kebijakan pengelolaan hutan lestari yang baru saja dikeluarkan Asia Pacific Resources International Ltd (APRIL) sebagai satu perusahaan industri kertas di Riau.
"WWF mengingatkan bahwa tanpa adanya proses serta pemantauan independen yang kuat, akan tetap ada celah bagi masuknya bahan baku dari hutan bernilai konservasi dan karbon tinggi ke dalam pabrik yang dioperasikan APRIL," kata CEO WWF-Indonesia Efransjah dalam keterangan tertulis di Pekanbaru, Senin.
Meskipun WWF menyambut baik dilakukannya studi cadangan karbon, lanjutnya, APRIL harus melibatkan semua pihak terutama para pemangku kepentingan atau stakeholder yang relevan dan menerapkan prinsip kehati-hatian.
Tujuannya untuk melindungi semua kawasan yang kemungkinan memiliki cadangan karbon tinggi atau high carbon stock sampai ada standar industri yang resmi ditetapkan sebagai acuan.
"WWF menghargai komitmen APRIL dengan membentuk stakeholders advisory committee/SAC dan menyambut undangan untuk menjadi bagian dari komite ini. Kami berharap SAC menjadi komite yang kredibel dan kelompok yang independen untuk terus mengajak perusahaan menguatkan dalam mengimplementasikan kebijakannya secara efektif," katanya.
Menanggapi adanya rencana APRIL terhadap persyaratan yang ditetapkan dalam "milestones" oleh "snvironmental paper network/EPN", WWF menyambut komitmen APRIL untuk mendukung perlindungan kawasan konservasi hutan yang sama luasnya dengan hutan tanaman industri miliknya.
"Komitmen ini memperkenalkan sebuah bab baru dalam industri kertas Indonesia yang bergerak menuju kelestarian dan seharusnya diikuti oleh perusahaan lain," kata Forest Market Transformation Leader WWF-Indonesia, Aditya Bayunanda.
WWF menyerukan kepada para pembeli pulp dan kertas untuk mendalami dengan baik setiap hasil dari pemantauan independen dan kajian lembaga masyarakat madani atau civil society sebagai bukti APRIL menepati janjinya.
"Kami mendesak masyarakat madani di Indonesia dan dunia untuk melakukan pemantauan dan pelaporan intensif terhadap semua komitmen APRIL," tegasnya.
Presiden APRIL Praveen Singhavi mengatakan, untuk memantau implementasi komitmen tersebut akan dibentuk komite penasehat parapihak independen yang melibatkan pemangku kepentingan kunci, termasuk organisasi lingkungan WWF.
Komite tersebut nantinya menunjuk auditor melakukan verifikasi dan melaporkan perkembangan komitmen APRIL. Dengan komitmen yang diperbaharui, pihaknya akan melakukan moratorium pengembangan hutan tanaman pada lahan yang kajian hutan bernilai konservasi tinggi yang belum selesai.
Pihak perusahaan juga akan memastikan pengembangan hutan tanaman baru akan selesai pada Desember 2014 dan hal tersebut dilakukan untuk memastikan pada 2019 seluruh bahan baku kayu akan berasal dari tanaman.
Berita Lainnya
100 dari 374 perusahaan perkebunan Riau teken komitmen cegah Karhutla
05 March 2021 20:52 WIB
4 Pelanggaran APRIL Terhadap Komitmen Hutan Berkelanjutan Versi Jikalahari
28 January 2016 21:01 WIB
Jikalahari Ekspos Pelanggaran Grup APRIL Terhadap Komitmen Hutan Berkelanjutan
28 January 2016 11:47 WIB
Pemkab Inhil Komitmen Pertahankan Kelestarian Hutan Mangrove
19 January 2016 15:39 WIB
WWF Sambut Komitmen April Bidang Hutan
02 February 2014 19:09 WIB
APRIL Group ikut ramaikan Festival Kabupaten Lestari II di Siak
10 October 2019 20:42 WIB
APHI: Komitmen APRIL Bukti HTI Lestari
12 February 2014 14:35 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB