Menlu Jerman dan Yordania serukan solusi dua negara bagi Israel-Palestina

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,Palestina

Menlu Jerman dan Yordania serukan solusi dua negara bagi Israel-Palestina

Arsip foto - Warga Yordania memprotes pembunuhan sembilan warga Palestina oleh Israel di Tepi Barat di Amman, Yordania (27/1/2023). (ANTARA/Xinhua/Mohammad Abu Ghosh.)

Berlin (ANTARA) - Menteri-menteri luar negeri Jerman dan Yordania menyerukan solusi dua negara untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina dan mendesak semua pihak mengambil langkah untuk meredakan situasi di kawasan tersebut.

Menlu Jerman Annalena Baerbock dan Menlu Yordania Ayman Safadi pada Senin (3/4) mengungkapkan keprihatinan mereka atas perkembangan terkini konflik tersebut, menyusul pertemuan mereka di Berlin.

"Sayangnya, ada kenyataan pahit bahwa tahun ini bulan Ramadhan tidak diwarnai dengan kedamaian, kekeluargaan, dan kebahagiaan seperti yang diharapkan," kata Baerbock.

Dia menambahkan bahwa ketegangan dan kekerasan baru-baru ini merenggut nyawa lebih banyak di kawasan itu.

Baerbock juga berterima kasih pada Safadi untuk upaya diplomatiknya dalam meredakan situasi.

Dia mengumumkan rencana Berlin untuk secara aktif mendukung "proses Aqaba" dan menyelenggarakan konferensi dengan Yordania, Mesir, dan Prancis, dalam "format Munich".

"Kedua negara kami sepakat bahwa solusi dua negara masih menawarkan dasar terbaik bagi warga Israel dan warga Palestina untuk hidup dalam damai secara bermartabat dan aman," kata Baerbock.

Safadi mengkritik pernyataan kontroversial dari para menteri Israel baru-baru ini dan kebijakan permukiman ilegal bagi warga Yahudi. Dia memperingatkan bahwa situasi tersebut sangat eksplosif.

"Kita berada di persimpangan jalan. Entah kita akan membiarkan sikap ekstremis, rasis, dan kebencian untuk memetakan jalan masa depan, atau kami akan bekerja bersama dengan mereka yang menginginkan perdamaian, dan melakukan segalanya untuk mencapai tujuan ini," katanya.

Safadi menegaskan komitmen Yordania untuk solusi dua negara guna menjamin perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut.

"Konflik hanya akan berakhir jika Palestina menjadi negara berdaulat," tegasnya.

Baca juga: Sebanyak 953 bangunan Palestina telah dihancurkan Israel selama 2022

Baca juga: Dubes Palestina Zuhair Al-Shun temui Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta


Sumber: Anadolu