Menengok tradisi balimau kasai potang mogang Langgam di Pelalawan

id Mandi balimau pelalawan, mandi balimau

Menengok tradisi balimau kasai potang mogang Langgam di Pelalawan

Kehadiran Bupati Pelalawan Zukri Misran bersama Wakil Bupati Pelalawan H Nasarudin menjadi semangat bagi masyarakat. (ANTARA/dok)

Langgam (ANTARA) - Tak afdhal rasanya memasuki bulan suci Ramadan tanpa mandi balimau. Bagi masyarakat Langgam, Kabupaten Pelalawan, tradisi menyambut Ramadan dilakukan dengan mandi balimau di tepian sungai Kampar. Namanya balimau kasai potang mogang.

Ini adalah tradisi yang sudah mengakar lama, bahkan usianya hampir ratusan tahun. Dalam Islam memang tidak ada kewajiban saat memasuki Ramadan harus mandi balimau.

Namun, Islam sangat menghormati nilai-nilai adat setempat sehingga Islam begitu mudah diterima semua kalangan. Islam adalah rahmatan lil alamin.

Begitulah.

Mandi balimau adalah membersihkan badan secara menyeluruh agar badan bersih dan dianggap suci untuk menyambut Ramadan. Awalnya mandi balimautidak menggunakan sabun tapi menggunakan jeruk limau. Jeruk limau dianggap alami dan bisa mengangkat kotoran dari badan dan pori-pori sehingga dianggap lebih bersih daripada menggunakan sabun.

Mandi BalimauKasai potang mogang ini sudah dua tahun ini berjalan. Sebelumnya karena badai pandemi COVID-19, kegiatan itu terhenti.

Kini memasuki dua tahun kepemimpinan Bupati Pelalawan Zukri Misran dan Wakil Bupati Pelalawan H Nasaradin, tradisi itu kembali dihidupkan.

Kegiatan mandi balimau kasai potang mogang ini dilakukan dua hari sebelum memasuki Ramadan.

Ratusan masyarakat tumpah ruah ingin menyaksikan kebudayaan turun temurun itu. Para pemuka adat, cerdik pandai, kaum ulama, hingga seluruh unsur Muspida juga berbaur di tepian sungai Anjungan Ranah Tanjung Bunga, tempat dihelatnya kegiatan mandi balimau kasai potang mogang.

Kehadiran Bupati Pelalawan Zukri Misran bersama Wakil Bupati Pelalawan H Nasarudin menjadi semangat bagi masyarakat yang ingin bersua dengan pemimpin mereka sekaligus bisa silaturahmi menjelang memasuki bulan suci Ramadan.

Zukri yang hadir pun tersenyum sumringah. Begitu juga Nasarudin. Mereka bergembira, larut dalam suka cita bersama, duduk setempat dengan masyarakat melalui makan bajambu (makan bersama).

Bupati Zukri mengaku bangga dengan masyarakat Langgam yang masih tunak menghargai nilai-nilai lokal. “Ini harus terus dilestarikan. Kita tingkatkan setiap tahunnya, sehingga ini menjadi moment kebersamaan, silaturahmi dan keakraban satu sama lainnya. Dengan hati yang lapang, mari kita bersuka cita memasuki ramadhan.

Kita ikhlas menunaikannya selama sebulan penuh,” urai Zukri yang menyandang gelar adat Datuk Setia Amanah ini.

Zukri juga minta agar seluruh masyarakat memasuki bulan puasa, dengan menghormatinya, dan tidak melakukan perbuatan yang dilarang agama. “Semoga keberkahan puasa, bisa menjadi motivasi bagi kita, untuk terus memajukan Negeri Seiya Sekata ini.

Kami mengajak kita semua untuk memajukan kampung kita ini. Yang mampu merangkul yang tidak mampu, Insyaallah ibadah puasa, selain dapat pahala, juga mendapat kebaikan sesama,” paparnya.