DPRD Riau dorong penguatan Posyandu cegah kematian ibu dan bayi

id DPRD Riau, posyandu, kematian bayi, stunting

DPRD Riau dorong penguatan Posyandu cegah kematian ibu dan bayi

Ketua Komisi V DPRD Riau Robin P Hutagalung (tengah) bersama Anggota Komisi V DPRD Riau Ade Hartati Rahmat (kiri). (ANTARA/dok).

Pekanbaru (ANTARA) - Anggota Komisi V DPRD Provinsi Riau Ade Hartati Rahmat mengungkapkan angka kematian ibu dan bayi masih tinggi di Provinsi Riau. Untuk itu, pihaknya mendorong gerakan masif penguatan posyandu sebagai ujung tombak layanan kesehatan masyarakat.

Hal itu disampaikannya saat mengikuti rapat kerja pemerintah daerah Dinas Pemuda Olahraga (Dispora) Riau yang juga dihadiri oleh Ketua Komisi V DPRD Riau Robin P Hutagalung dan Pihak Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) Riau, Kamis kemarin (9/3).

"Saya perlu garisbawahi bahwa kita dapati masih tingginya angka kematian ibu dan anak. Untuk itu perlu gerakan masif penguatan posyandu yang harus didukung oleh semua pihak termasuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Riau yang merupakan perpanjangan tangan pemerintah pusat yang ada di daerah," kata Ade Hartati di Pekanbaru.

Dia menambahkan, memperkuat program kegiatan posyandu yang dilakukan secara swadaya oleh masyarakat yang berada di bawah binaan pemerintah daerah merupakan upaya mendekatkan masyarakat pada akses fasilitas kesehatan, sekaligus membangun budaya mau ke posyandu.

Kata Ade, peningkatan kualitas layanan di posyandu bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup dari ibu hamil dan bayi di Provinsi Riau. Gerakan ini sekaligus mendorong turunnya angka prevalensi stunting di kawasan itu.

Selain kematian ibu dan anak, Ade juga memberikan atensi untuk persoalan angka lama sekolah yang masih sembilan tahun, untuk dua persoalan di atas diperlukan kolaborasi dan sinkronisasi program dari setiap level pemerintahan. (ADV)