Batam (ANTARA) - Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menyiapkan dana Rp12 miliar untuk program Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) 2023 yang akan menyasar lima pulau di wilayah terdepan, terluar, dan terpencil (3T).
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kepri Suryono di Batam, Sabtu, mengatakan pulau 3T yang akan dikunjungi di antaranya Pulau Tarempa di Kabupaten Anambas pada 5 Maret, Pulau Midai dan Pulau Subi Besar di Kabupaten Natuna pada 6-7 Maret, Pulau Tambelan Besar di Kabupaten Bintan pada 8 Maret, dan Pulau Singkep di Kabupaten Lingga pada 9 Maret.
"Kegiatan ERB ini mulai dijalankan sejak 2011. Pada tahun ini, ERB akan diselenggarakan di 17 provinsi dan menyasar total 85 pulau, yang mana di Kepri kami akan mengunjungi lima pulau," kata Suryono.
Ia mengatakan dalam menjalankan program ERB, BI bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut untuk menjalankan kegiatan sosialisasi Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah, serta memberikan akses untuk penukaran uang rupiah kepada masyarakat pulau 3T.
"Selain itu untuk memperkuat sekaligus memenuhi kebutuhan uang rupiah dalam jumlah yang cukup, baik dalam bentuk pecahan yang sesuai dan layak edar di masyarakat yang ada di pulau 3T," ujar dia.
Menurutnya, pulau terluar Kepri yang berbatasan dengan negara tetangga sangat berpengaruh terhadap perputaran rupiah.
Dengan begitu BI berupaya mengenalkan dan menguatkan kembali kecintaan terhadap Rupiah dalam diri masyarakat sebagai bentuk menjaga kedaulatan negara.
"Rupiah itu adalah simbol kedaulatan NKRI, sehingga harus benar-benar dijaga. Semoga program ERB tahun ini bisa berjalan dengan lancar dan bermanfaat bagi masyarakat di pulau," kata Suryono.
Laksamana Pertama TNI Kemas Muhammad Ikhwan Madani mendukung dan ikut bersinergi mempertahankan kedaulatan NKRI.
Menurut dia, menjaga kedaulatan negara bukan hanya tugas TNI, tapi seluruh instansi lainnya.
"Ini menunjukkan, upaya mempertahankan kedaulatan bukan hanya tugas TNI tetapi bisa juga melalui sinergi dengan instansi lain, seperti program ERB ini," ujar Kemas.
Baca juga: BI: QRIS alat pembayaran efektif bantu UMKM naik kelas
Baca juga: BI: Cadangan devisa Indonesia Januari 2023 meningkat jadi 139,4 miliar dolar AS