Pekanbaru (ANTARA) - Sejumlah warga mengeluhkan masih banyaknya pedagang yang menjual MinyaKita di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp14.000 per liter.
Rata-rata aduan ini berasal dari kaum ibu-ibu yang membeli MinyaKita dengan kisaran harga Rp15.000 dan Rp16.000 per liter. Bahkan ada yang tidak tahu HET MinyaKita hanya Rp14.000 per liter.
"Kemarin saya beli Rp15.000. Katanya kalau beli didistributor resmi lebih murah. Saya tidak tahu, karena kami kan beli yang di dekat rumah saja," kata warga Tampan Pekanbaru, Syahniwar (59).
Alasannya membeli MinyaKita walaupun dibanderol dengan harga di atas HETkarena minyak goreng tersebut lebih murah dibanding merek lainnya.
Baca juga: Upaya mengamankan "Minyakita"
"Kami yang sudah ibu-ibu ini tidak tahu informasi HET. Karena harganya lebih murah makanya dibeli saya. Saya pun belinya di warung kelontong jadi ya tidak apa-apa," sebutnya.
Warga lainnya, yang berasal dari Jalan Naga Sakti, Murniati (50) juga membeli harga MinyaKita di atas HET yakni Rp16.000. Dia bahkan tidak tahu kalau HET minyak kemasan tersebut hanya Rp14.000.
Baca juga: Mendag Zulkifli Hasan sebut beli MinyaKita tak perlu KTP
"Kemarin beli Rp16 ribu. Harusnya pemerintah sosialisasikan biar kami yang emak-emak ini tahu. Dan pedagang juga diberikan teguran jika menjual di atas harga yang ditetapkan," ucap dia.
Sementara itu, Anggota DPRD Riau Ade Hartati Rahmat meminta pemerintah agar memberikan sanksi kepada pedagang nakal yang menjual MinyaKita di atas HET.
"Pengusaha harusnya punya komitmen keberpihakan pada rakyat jangan sampai harga itu di atas ambang beli masyarakat, sekarang kan pengusaha kita mau untung besar tanpa mempedulikan berapa daya beli masyarakat. Pemerintah harus mampu mengintervensi mereka, disanksi jika ada pengusaha yang nakal," kata dia.
Baca juga: MinyaKita mulai langka di Pekanbaru