MinyaKita mulai langka di Pekanbaru

id Minyak goreng,MinyaKita

MinyaKita mulai langka di Pekanbaru

MinyaKita di Pasar Cik Puan, Pekanbaru yang kini stoknya sedikit dan mulai langka. (ANTARA/Annisa Firdausi)

Pekanbaru (ANTARA) - Minyak goreng produksi pemerintah yang diluncurkan tahun lalu, MinyaKita, mendadak langka di sejumlah daerah, termasuk di Kota Pekanbaru.

Hal itu diakui oleh salah satu pedagang di Pasar Cik Puan Pekanbaru, Upik. Ia mengaku kesulitan mendapatkan MinyaKita untuk memenuhi kebutuhan pembeli.

"Sudah seminggu MinyaKita tak masuk. Masuk pun tak banyak. Mulai langka. Mau tak mau pedagang nyari keluar untuk pembeli yang tak ingin memakai minyak curah," sebut Upik kepada ANTARA, Jumat siang.

Padahal, menurutnya, sejak minyak ini dikeluarkan, masyarakat cenderung lebih banyak menggunakannya ketimbang minyak curah. Hal itu dinilai lantaran kemasan MinyaKita yang lebih bersih dengan harga yang juga terjangkau.

Dikatakan Upik, saat ini ia telah membatasi bagi pembeli yang ingin membeli MinyaKita. Kini satu orang hanya dapat membeli maksimal 2 liter.

"Sekarang pembelian sudah saya batasi. Satu kemasan per liter dijual Rp15 ribu karena saya dapat dari luar dengan harga Rp14 ribu per liternya," lanjutnya.

Padahal berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) 49 Tahun 2022, minyak goreng rakyat terdiri atas minyak curah dan MinyaKita diatur oleh pemerintah dengan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp 14 ribu per liter.

Berbeda dengan MinyaKita, keberadaan minyak curah hingga kini masih banyak. Namun menurutnya daya beli masyarakat lah yang menurun.

"Pelanggan masih mencari MinyaKita. Tapi kalau tak ada, mau tak mau mereka beralih ke minyak curah," tutupnya.