Pekanbaru (ANTARA) - Memasuki musim kemarau, Polda Riau mewaspadai ancaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) dengan melakukan berbagai upaya seperti rapat koordinasi penanganan, pelatihan personel dan pengecekan sarana prasarana untuk memastikan kesiapan seluruh peralatan.
Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto di Pekanbaru, Jumat, menjelaskan pihaknya juga memanfaatkan secara maksimal aplikasi Dashboard Lancang Kuning dalam penanganan ancaman Karhutla.
"Periode Januari - Februari 2023, Polda Riau telah menyebarkan maklumat kepada masyarakat, pemasangan spanduk, melakukan patroli darat dan kegiatan penyuluhan sebanyak ribuan kali," jelas Sunarto.
Berdasarkan data selama bulan Januari 2023, disebutkan Sunarto tercatat hot spot sebanyak 88 dan terverifikasi sebagai titik api sebanyak 1 dengan kategori medium.
"Ada tiga kabupaten yang menjadi daerah rawan Karhutla yaitu Dumai, Bengkalis dan Pelalawan," lanjutnya.
Dikatakannya, penanganan Karhutla menjadi salah satu program prioritas Kapolda Riau melalui berbagai upaya baik preemtif, preventif dan penegakan hukumnya.
Pihaknya terus melakukan mapping kerawanan wilayah rawan karhutla dan mempersiapkan patroli baik darat maupun udara.
Selain itu Polda Riau juga berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah dan stakeholder untuk mempersiapkan 30 embung baru di setiap wilayah Polres jajaran.
Tak hanya itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan 50 perusahaan perkebunan dan kehutanan terkait rencana penambahan embung dan sekat kanal di sekitar lahan perusahaan.
"Kami juga terus mempersiapkan sukarelawan tanggap api dengan melakukan pembinaan dan pelatihan pengendalian Karhutla," pungkas Sunarto.