Nilai tukar rupiah meningkat seiring penurunan imbal hasil obligasi AS

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, rupiah

Nilai tukar rupiah meningkat seiring penurunan imbal hasil obligasi AS

Lembaran mata uang rupiah dan dolar AS. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore meningkat seiring dengan penurunan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS).

Rupiah ditutup menguat 78 poin atau 0,51 persen ke posisi Rp15.088 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.165 per dolar AS.

"Rupiah menguat oleh pelemahan dolar AS. Hampir semua mata uang baik mata uang utama dunia kecuali Yen Jepang maupun mata uang regional menguat terhadap dolar AS oleh turunnya imbal hasil obligasi AS," kata Chief Analyst DCFX Futures Lukman Leong saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Imbal hasil obligasi AS tenor dua tahun turun ke level 4,171 persen, dan tenor 10 tahun turun ke posisi 3,481 persen.

Selain itu, penguatan rupiah masih akan terus didukung oleh revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun 2019 tentang Devisa Hasil Ekspor (DHE).

Pemerintah Indonesia berencana merevisi PP Nomor 1 Tahun 2019 tentang Devisa Hasil Ekspor dari Kegiatan Pengusahaan, Pengelolaan, dan/atau Pengolahan Sumber Daya Alam agar selaras dengan pertumbuhan ekspor dengan cadangan devisa. Revisi peraturan DHE diyakini dapat meningkatkan cadangan devisa nasional.

Berdasarkan PP Nomor 1 Tahun 2019, hanya sektor pertambangan, perkebunan, kehutanan, dan perikanan, yang diwajibkan mengisi cadangan devisa dalam negeri. Selain menambah sektor komoditas ekspor, pemerintah juga akan meninjau lebih jauh terkait besaran jumlah yang harus masuk dalam cadangan devisa.

Sementara pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan pasar masih menantikan data baru seperti keputusan suku bunga Bank Indonesia (BI) lewat hasil pertemuan Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada Kamis (19/1), dan keputusan the Fed di awal Februari 2023.

Di sisi lain, kebijakan kenaikan suku bunga acuan AS yang lebih kendur masih memberikan harapan untuk aset berisiko.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp15.183 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp15.075 per dolar AS hingga Rp15.194 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu naik ke posisi RpRp15.137 per dolar AS dibandingkan posisi sebelumnya Rp15.154 per dolar AS.

Baca juga: Nilai tukar rupiah melemah, investor tunggu kebijakan suku bunga acuan BI

Baca juga: Nilai tukar rupiah menguat tajam ditopang ekspektasi neraca perdagangan surplus